perkembangan janin 7-9 bulan
PERKEMBANGAN JANIN USIA 7
SAMPAI 9 BULAN
A.
Masa Perkembangan janin
usia 4 bulan
Minggu
ke-27-32: Pada minggu-minggu ini janin mulai berkembang dengan cepat dan
mengisi lemak pada tubuh. Tubuh janin juga sudah mencapai sekitar 38-40 cm dan
berat sekitar 2 kg pada usia 23 minggu. Paru-paru bayi pun sudah semakin matang
sehingga pernafasan yang berirama sudah mulai terjadi. Tulang-tulang bayi sudah
mulai terbentuk dengan sempurna walaupun masih sangat lunak. Janin juga terus
mengerap zat besi untuk memaksimalkan perkembangan tulang. Pada usia ini bayi
pun sudah bisa merespon rangsangan, termasuk suara, nyeri, dan cahaya. Namun,
jika Anda mengalami persalinan prematur mungkin Anda akan mengalami persalinan
pada minggu-minggu ini.
·
Minggu ke-28
Puncak
rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan
intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah
didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram
dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya
lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat
kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga
rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun
terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.
·
Minggu ke-29
Beratnya
sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti
diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun
mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah
payah. Ia pun bisa menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya
bertahan untuk hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum
sempurna. Meski dengan perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain
yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
·
Minggu ke-30
Beratnya
mencapai 1400 gram dan kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar
10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan
perut seiring bertambah besar kehamilan. Bagilah kebahagiaan saat merasakan
gerakan si kecil pada suami dengan memintanya meraba perut Anda. Mulai denyutan
halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa
nyeri. Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai
membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen
dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
·
Minggu ke-31
Berat
bayi sekitar 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm. Waspadai bila muncul
gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan
berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai
peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin
dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran
darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan
ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan berbaring miring
sekaligus mengurangi aktivitas, bisa membantu
B. Masa Perkembangan janin usia 4 bulan
Minggu
ke-33-36: Pada minggu ini adalah waktu yang tepat janin untuk turun pada kepala
di bawah dimana bayi siap untuk menuju jalan lahir. Pada usia ini, Anda pun
akan merasakan lagi tendangan dari sang bayi dengan gerakan yang semakin aktif
walaupun berat badannya semakin bertambah. Berat badan janin pun bertambah
dengan sangat cepat pada masa ini. Panjang janin sudah berkisar 40-48cm dan
berat 2.5-3 kg. Kebanyakan sistem internal yang berkembang sudah semakin
sempurna, kecuali paru-paru yang mungkin masih belum matang
perkembangannya.
·
Minggu ke-32
Pada
usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm.
Mulai minggu ini biasanya kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari
sebulan sekali menjadi 2 minggu sekali. Umumnya hemodilusi atau pengenceran
darah mengalami puncaknya pada minggu ini. Untuk ibu hamil dengan kelainan
jantung, hipertensi dan preeklampsia, mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan
jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantung pun meningkat. Pada mereka
yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah, tentu makin besar pula
peluang terjadi penjepitan di pembuluh-pembuluh darah. Dampak lebih lanjut
adalah tekanan darah meningkat. Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada
ibu, tapi juga si bayi, hingga biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan.
Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, semisal tekanan darah tak kunjung
turun.
·
minggu ke-33
Beratnya
lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti
diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim.
Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu
akibat kehilangan darah dalam jumlah besar maupun kematian bayi. Penyebabnya
tak diketahui pasti, namun diduga akibat trauma pada ibu semisal saat
kecelakaan/benturan yang sangat keras, tali pusat yang pendek, hipertensi,
keabnormalan rahim, maupun kekurangan asam folat. Ibu perokok dan peminum
alkohol diprediksi lebih berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti
diwaspadai adalah kantung air ketuban pecah/bocor. Tak ada cara lain selain
segera hubungi dokter.
·
Minggu ke-34
Berat
bayi hampir 2275 gram dengan taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di
minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum.
Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi
terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa
dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik.
Dalam
profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni
pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan
atau tungkai, denyut jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya
rendah, disarankan persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya
dilakukan bila diduga bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation),
pada ibu pengidap diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak,
kehamilan risiko tinggi ataupun kehamilan lewat waktu.
·
Minggu ke-35
Secara
fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram. Namun yang
terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini
sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas
atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini
sendiri akan dilakukan lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin
spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi paru-paru.
·
Minggu ke-36
Berat
bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Tes kematangan paru di
minggu ini perlu dilakukan bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia
kehamilan. Terutama pada pasien yang tak ingat kapan menstruasi terakhir dan
bagaimana pola/siklus haidnya. Ataupun pada bayi besar namun tak cocok dengan
pertumbuhan usia sebenarnya. Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi
seminggu sekali. Tujuannya tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang
mungkin muncul mengingat penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal
mortality rate) di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia.
Sementara dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang bisa dicegah dengan
pemeriksaan ANC (antenatal care) yang baik Cuma preeklampsia. Di antaranya dengan
pemantauan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni
maksimal 1 kg setiap bulan. Sedangkan kasus-kasus perdarahan dan infeksi bisa
saja terjadi meski ANC-nya oke.
C. Masa Perkembangan janin usia 4 bulan
Minggu
ke-37-40: Pada minggu ke-38 janin sudah dianggap sudah berkembang dengan
sempurna dan dinyatakan siap untuk dilahirkan. Semua organ pada tubuh juga
sudah berkembang secara sempurna tidak kurang suatu apapun (kecuali cacat
bawaan), begitu juga dengan paru-paru. Janin pun sudah memasuki jalan lahir dan
sang ibu siap untuk persalinan. Refleks bayi juga sudah mulai berfungsi
sehingga ia bisa mengedipkan mata, menutup mata, memutar kepala, memegang erat
(mengepal tangan), merespon suara, cahaya dan sentuhan. Ukuran janin pun sudah
semakin besar yaitu 48-53 cm dan berat sekitar 3-3,5 kg.
·
Minggu ke-37
Dengan
panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap
lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja
sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir.
Kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini
biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala
bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
·
Minggu ke-38
Berat
bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan saat
melahirkan yang mendebarkan bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan
emosional. Namun obat-obat golongan antidepresan tak diberikan karena dianggap
tak aman. Apalagi semua obat antidepresan akan melewati plasenta yang akan
berpengaruh pada bayi. Jauh lebih bijaksana bila ibu melakukan relaksasi dengan
melatih pernapasan sebagai bekal menjelang persalinan. Meski biasanya akan
ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia
kehamilan 38 minggu.
·
Minggu ke-39
Di
usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar
49 cm. Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga agar
kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal
demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai
makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi
postmatur umumnya berkulit kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara
kapan persisnya plasenta mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.
Penurunan
fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik
janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat
pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG maupun doppler. Dari hasil evaluasi
tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan memang saatnya untuk memberi
induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak baik, tentu tak dianjurkan
lahir per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.
·
Minggu ke-40
Panjangnya
mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan
dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum,
sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah
berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam). Bila
dihitung-hitung, pada akhir proses pertumbuhan embrio menjadi seorang manusia,
beratnya mencapai sekitar 8 juta kali lebih besar dibanding berat sel telur
yang membentuknya.Gb. Perkembangan Janin
D.
Pengaruh perkembangan masa kehamilan
Hal-hal yang mempengaruhi
perkembanan anakdalam kandungan secara singkat dapat dikemukakan antara lain:
1.
Makanan atau vitamin dari ibu sewaktu hamil
2.
Kondisi kesehatan ibu
3.
Alcohol
4.
Nikotin
5.
Emosi atau perasaan yang dialami oleh ibu
sewaktu sewaktu mengandung
6.
Usia orang tua atau ibu
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
`Memasuki
trimester ketiga, ada banyak hal yang harus Ibu perhatikan terkad perkembangan
janin untuk memastikan kesehatannya
sebelum proses persalinan beberapa minggu lagi. Di trimester terakhir ini,
perkembangan janin yang terjadi lebih mengarah pada kemampuan otak dan
saraf-saraf tubuhnya yang mulai peka dalam merasakan dan mengenali lingkungan
sekitar. Perkembangan bulan ke 7-8 atau 29 - 36 minggu Janin kini bergerak
dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara. Janin juga
mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering berbeda dengan
kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin mulai bangun dan
menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama
kali. Pada minggu ke 30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.
Perkembangan janin bulan ke 9 sampai lahir atau 37- 40 minggu .Pada minggu ke
35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada tahap ini
lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya terbaring turun,
siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran, kepala berpindah
masuk ke panggul dan isebut “masuk pintu atas panggul”, namun, terkadang kepala
janin belum masuk pintu atas panggul sampai kelahiran dimulai. Saran Lebih
intensif lagi dalam membaca dan untuk memahaminya
B.
Saran
Penulis
meminta kritik dan sarannya untuk pembuatan makaa yang leih baik. Dan demi
peningkatan pembuatan karya tuliis.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dkk.Psikologi
Perkembangan.Jakarta:Rineka Cipta.2005.
Yusuf, Syamsu.2002.psikologi
perkembangan anak dan remaja. Bandung:ROSDA
Komentar
Posting Komentar