PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume yang irreversible (tidak kembali ke asal). Selama
pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur
dan dinyatakan secara kuantitatif. sedangkan, perkembangan adalah proses menuju
tercapainya kedeqasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak
dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan dapat diartikan sebagai
“perubahan yang progresif dan kontinyudalam diri individu dari mulai lahir
sampai mati” (The progressive and continuous change in the organism from birth
to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang
dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
(maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
Perkembangan manusia berlangsung
secara berurutan atau berkesinambungan melalui periode atau masa. Menurut
Santrock (2010) periode perkembangan itu terdiri atas tiga periode, yaitu anak
(childhood), remaja (adolescence), dan dewasa (adulthood).
a. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang manusia pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu faktor dari
dalam diri manusia itu sendiri atau faktor internal, dan faktor dari luar atau
faktor eksternal.
1.
Faktor
Dalam (Internal)
a) Ras/Bangsa: Anak yang dilahirkan
dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki faktor keturunan ras/bangsa Indonesia,
begitu juga sebaliknya.
b) Umur: Tahun pertama setelah
seseorang dilahirkan dan masa remaja adalah masa kecepatan pertumbuhan yang
pesat.
c) Jenis Kelamin: Masa pertumbuhan anak
perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki, tapi setelah melewati masa
pubertas, pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat dibanding perempuan.
d) Genetik: Genetik artinya bawaan,
yaitu potensi yang ada pada diri seseorang yang akan menjadi ciri khasnya.
Kelainan genetik berpengaruh pada tumbuh kembang seseorang. Contoh kelainan
genetik misalnya albinisme. Orang yang menderita albinisme dinamakan albino.
Adik-adik pernah kan melihat orang albino? Ciri-cirinya, kulit, mata dan
rambutnya berwarna terang. Itulah ciri khas orang albino. Kelainan ini tidak
dapat disembuhkan, namun gangguan yang dialami orang albino bisa dibantu dengan
pengobatan, misalnya penglihatannya bisa dibantu dengan alat bantu penglihatan
2.
Faktor
Luar (Eksternal)
a) Penyakit/Infeksi: Adik-adik pernah
mendengar istilah TORCH? Itu adalah kependekan dari Toksoplasma, Rubella,
Citomegallo Virus, Herpes Simpleks. Infeksi TORCH pada masa kehamilan dapat menyebabkan anak
yang dilahirkan mengalami retardasi mental, kelainan jantung, katarak, dan
lain-lain., kakak atau bahkan ibu dari adik-adik sendiri, ingatkan untuk Gizi:
Adik-adik pasti tahu istilah “4 Sehat 5 Sempurna” ‘kan? Artinya dalam makanan
yang kita makan ada:
·
makanan
pokok yang mengandung karbohidrat, misalnya nasi, jagung, gandum dan
umbi-umbian;
·
Lauk
pauk yang mengandung protein, misalnya telur, ikan, tahu dan tempe;
·
Sayur-sayuran
yang mengandung vitamin dan serat, misalnya bayam, brokoli, terong dan sawi;
·
Buah-buahan
yang mengandung vitamin dan mineral. Adik-adik pasti sudah banyak mengenal dan
mengkonsumsi aneka buah-buahan;
·
Susu
sebagai pelengkap atau penyempurna kesehatan tubuh
Untuk tumbuh kembang yang optimal
diperlukan gizi atau nutrisi yang baik. Bila makanan yang adik-adik makan sudah
mengandung 4 sehat 5 sempurna, itu artinya kriteria gizi yang terkandung dalam
makanan adik-adik sudah terpenuhi.
b) Lingkungan: Lingkungan pengasuhan,
interaksi antara anak dengan orang tua, keluarga dan teman sebaya berpengaruh
pada tumbuh kembang seseorang. Anak yang selalu merasa tertekan, sering diejek
oleh teman-temannya akan terhambat tumbuh kembangnya.
c) Stimulasi: Agar berkembang dengan
baik, seorang anak harus mendapatkan rangsangan/stimulasi. Misalnya dengan alat
mainan, bersosialisasi dengan teman sebaya atau lingkungan, keterlibatan dalam
permainan yang menyenangkan, dan melatih kemandirian agar tidak selalu
bergantung pada orang lain.
d) Sosial Ekonomi: Penghasilan yang
sedikit (kemiskinan) tidak dapat kita pungkiri akan berdampak pada kekurangan
makanan, kurangnya stimulasi dan kesehatan lingkungan yang buruk sehingga
menghambat pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
b. Teori Pertumbuhan dan perkembangan
(proses, tugas dan hukum)
·
Teori
proses pertumbuhan
Salah
satu teori yang bagi saya mengagumkan dan mudah dipahami dalam pembahasan
tentang psikologi perkembangan adalah teori Erik Homburger Erikson.
Erikson
mengembangkan dua filosofi dasar berkenaan dengan perkembangan, yaitu:
ü dunia bertambah besar seiring dengan
diri kita
ü kegagalan bersifat kumulatif
Kedua
dasar filosofi inilah yang membentuk teorinya yang terkenal itu. Ia hendak
mengatakan bahwa dunia semakin besar seiring dengan perkembangan karena
kapasitas persepsi dan kognisi manusia juga mengalami perubahan. Di sisi lain,
dalam pengertian Erikson, kegagalan yang terjadi pada sebuah stage perkembangan
akan menghambat sebuah proses perkembangan ke stage berikutnya. Kegagalan ini
tidak lantas hilang dengan sendirinya, bahkan terakumulasi dalam stage
perkembangan berikutnya.
Ellizabeth Hurlock secara lengkap
telah membagi tahapan perkembangan manusia dalam sepuluh tahapan / masa
perkembangan, yaitu :
·
Masa
sebelum lahir (Prenatal) selama 280 hari
·
Masa
bayi baru lahir (new born) 0,0-2,0 minggu
·
Masa
bayi ( baby hood ) 2 minggu-2,0 tahun
·
Masa
kanak-kanak awal (early childhood) 2,0-6,0 tahun
·
Masa
kanak-kanak akhir (later childhood) 6,0-12,0 tahun
·
Masa
puber (puberty) 11,0 / 12,0-15,0 / 16,0
·
Masa
remaja (adolescence) 15,0 / 16,0-21,0 tahun
·
Masa
dewasa awal (early adulthood) 21,0-40,0 tahun
·
Masa
dewasa madya (middle adulthood) 40,0-60,0 tahun
·
Masa
usia lanjut (later adulthood) 60,0 – keatas
Dari pembagian tahapan perkembangan diatas berarti bahwa
proses pertumbuhan dan perkembangan anak itu berlangsung sejak masa prenatal
sampai anak selesai remaja.
·
Tugas
Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan
Lingkungan
dan latar belakang kebudayaan masing-masing bangsa mempengaruhi pola
pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan demikian, akan terjadi atau
terbentuk karakteristikkaxakteristik yang menjadl pola khusus bangsa yang
bersangkutan. Di antara pola-pola khusus itu, dan bahkan antara pribadi dengan
pribadi, juga terdapat perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan tersebut akan
lebih jelas apabila dibandingkan secara keseluruhan pribadi bangsabangsa itu.
Berdasar
persamaan-persamaan clan perbedaan-perbedaan itulah diperoleh kecenderungan -
kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan, yang selanjutnya
dinamakan hukum-hukum perkumbuhan dan perkembangan. Hukum-hukum perkembangan
itu antara lain:
a. Hukum Cephalocoudal
Hukum
ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik
dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagianbagian pada kepala tumbuh lebih dahulu
daripada bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan pranatal,
yaitu pada janin. Seorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian
dan alat-alat pada kepala yang lebih "matang" daripada bagian-bagian
tubuh lainnya. Bayi bisa menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota
badan lainnya. Baik pada masa perkembangan pranatal, neonatal, rnaupun
anak-anak, proporsi bagian kepala dengan rangka batang tubuhnya mula-mula kecil
dan makin lama perband'rngan ini makin besar.
b. Hukum Proximodistal
Hukum
Proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan menurut
hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat
tubuh yang terdapat di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan
lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi. Hal ini tentu
saja karena alatalat tubuh yang terdapat pada daerah pusat itu lebih vital
daripada misalnya anggota gerak seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa
melangsungkan kehidupannya bila terjadi kelainan-kelainan pada anggota gerak,
akan tetapi bila terjadi kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa
berakibat fatal.
Ditinjau
dari sudut biologis, sudut anatomis, dan sudut ilmu faal masih banyak lagi
ketentuan yang berhubungan dengan pertumbuhan, struktur dan fungsi, serta kefaalan
anggota tubuh. Contohnya terlihat pada kelenjar-kelenjar kelamin, yang baru
mulai berfungsi (matang) ketika anak memasuki masa remaja. Pada saat ini
terjadi
c. Perkembanga Terjadi dari Umum ke
Khusus
Pada
setiap aspek terjadi perkembangan yang
dimulai dari hal-hal yang umum, kemudian berangsur menuju hal yang khusus.
Terjadi proses diferensiasi seperti yang dikemukakan oleh Werner. Anak akan
lebih dulu mampu menggerakkan lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan baru
kemudian menggerakkan jemarinya. Dari sudut perkembangan juga terlihat hal yang
tadinya umum ke khusus.
Perkembangan
Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan
d. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Setiap
tahap perkembangan perkembangan tidak berlangsung secara melompat-lompat. Akan
tetapi menurunkan suatu pola tertentu dengan tempo dan irama tertentu pula.
Yang ditentukan oleh kekuatan yang ada dalam diri anak.
Dalam
praktik, sering terlihat dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada keseluruhan perkembangan
mental, yakni:
ü Jika perkembangan kemampuan fisik
untuk berjalan jauh tertinggal dari patokan umum, tanpa ada sebab khusus pada
fungsionalistik fisik yang terganggu.
ü Jika perkembangan kemampuan sangat
terlambat dibandingkan dengan anak-anak yang lain pada masa perkembangan yang
sama.
c. Dimensi Individu
a.
Kemampuan menyadari diri
yaitu
memiliki kemampuan menyadari diri. Dengzn kemampuan itu manusia memiliki ciri
khas dan karakteristik yang menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan
yang segolongan ataupun dengan lingkungan sekitarnya. Dan juga dapat membuat
jarak dengan pribadi lain serta lingkungannya.
Yang
lebih penting adalah dimana manusia mampu membuat jarak dengan dirinya sendiri
sehingga mampu membedakan baik dan buruk suatu hal juga pantas atau tidak suatu
hal dilakukan karena sudah mengetahui potensi dan karakteristik dari masing –
masing individu.
b.
Kemampuan bereksistensi
Dengan
kemampuan membuat jarak antara diri dengan lingkungan dan dapat menembus dan
mengatasi batas – batas yang membelenggu dirinya baik terhadap ruang ataupun
waktu. Dengan demikian manusia tidak akan terbelenggu oleh ruang dan waktu juga
dapat menembus masa depan dan kembali ke masa lampau. Kemempuan menempatkan
diri dan menerobos inilah yang disebut kemampuan bereksistensi. Dengan
kemampuan bereksistensi ini diharapkan manusia dapat meng-ada di bumi bukan
ber-ada seperti halnya hewan dan tumbuhan. Kemampuan bereksistensi ini harus
dikembangkan dan diterapkan agar menjadi prospek cerah di masa depan.
c.
Pemilikan kata hati
Kata
hati juga sering disebut hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati dan
sebagainya. Kata hati ialah pengertian yang mengikuti perbuatan yang menyertai
apa yang akan, yang sedang, yang telah dibuatnya bahkanmengerti juga akibatnya.
kata hati dapat diartikan kemampuan mengambil keputusan tentang yang
baik/buruk, benar/salah bagi manusia sebagai manusia. Tujuannya agar orang
memiliki keberanian berbuat yang didasari oleh kata hati yang tajam.
d.
Moral
Lain
dengan kata hati yang diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai
perbuatan, maka moral mengandung arti perbuatan itu sendiri. Seseorang yang
memiliki kata hati yang tajam belum tentu memiliki moral atau perbuatan yang
sesuai dengan kata hatinya itu. Untuk itu diperlukan kemauan agar kata hati
menjadi padu dengan perbuatan kita.
e.
Tanggung Jawab
Tanggung
jawab diartikan sebagai keberanian untuk menentukan suatu perbuatan sesuai
dengan tuntutan kodrat manusia sehingga sanksi apa pun yang dituntutkan baik
oleh kata hati, masyarakat dan norma – norma agama diterima dengan penuh
kesadaran dan kerelaan.
f.
Rasa Kebebasan
Rasa
bebas sering diartikan merdeka. Sesungguhnya kebebasan itu bebas berbuat
asalkan sesuai dengan kata hati, moral dan berani bertanggung jawab atas apa
yang telah dilakukan dan harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Begitu
pula dengan merdeka, berbuat bebas tapi ada ikatan tertentu yang mengaturnya.
Seseorang yang cenderung berbuat asal mau sendiri tidak menghiraukan
konsekuensinya hanya merupakan kebebasan semu karena akan segera disusul oleh
sanksi – sanksi atas perbuatannya.
g.
Kewajiban dan Hak
Kewajiban
dan hak merupakan suatu hal yang memiliki hubungan timbal balik. Hal ini timbul
sebagai menifestasi manusia sebagai makhluk sosial. Seseorang akan memperoleh
haknya apabila telah melakukannya kewajibannya dengan baik. Seseorang kadang
kala hanya menuntut haknya saja tanpa melakukan kewajiban padahal apabila
kewajiban itu dilakukan dengan sebaik – baiknya manusia tersebut telah berbuat
sesuatu yang luhur yang dapat meningkatkan harkat dan martabatnya di
masyarakat.
h.
Kemampuan menghayati kebahagiaan
Istilah
kebahagiaan lahir dari kehidupan manusia. Hampir setiap orang pernah mengalami
kebahagiaan. Senang, gembira, merupakan istilah – istilah yang sering dikaitkan
dengan rasa bahagia. Padahal rasa bahagia itu bukan saja hanya sesuatu yang
menyenangkan atau menggembirakan saja. Penderitaan pun juga termasuk
kebahagiaan. Rasa kebahagiaan akan timbul jika kita sebagai manusia mampu
menerima apa pun yang kita dapatkan dengan pasrah, menghayati apa yang kita
dapatkan dan penuh rasa syukur kepada Tuhan. Kebahagian dapat diusahakan
peningkatannya. Ada dua hal harus dikembangkan yaitu : kemampuan berusaha dan
kemampuan menghayati hasil usaha dalam kaitannya dengan takdir.
B. Perkembangan bayi dalam kandungan
Minggu ke 1
Pada minggu ini, menjadi menstruasi
yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormone-hormon ditubuh
mempersiapkan sel telur untuk siap dilepaskan dan nantinya akan melkukan proses
pembuahan.
Minggu ke 2
Uterus (dinding rahim) menebal dan
mempersiapkan untuk tahap ovulasi.
Minggu ke 3
Merupakan masa ovulasi (pelepasan
telur). Kehamilan terjadi pada saat ini. Pembuahan terjadi pada saat sperma
dari pasangan anda bertemu dengan sel telur anda di tuba falopi. Pembuahan
memerlukan waktu 4 hari, setelah telur dibuahi maka dinamakan zygote yang
merupakan calon embrio.
Minggu ke 4
Saat buat si zygote kecil untuk
menemukan tempat didalam rahim anda. Dengan berakhirnya minggu ini, anda tidak
mendapat menstruasi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan kehamilan. Pada
beberapa wanita mendapatkan sedikit perdarahan dan disalahartikan sebagai
menstruasi, sebenarnya perdarahan yang sedikit itu karena implatasi dari zygote
ke Rahim.
Minggu ke 5
Ukuran bayi
anda sekarang sekitar sebuah biji aple dan pada minggu ini disebut sebagai
embrio. Bayi anda sudah mempunyai detak jantung sendiri, plasenta dan tali
pusat sudah berkerja sepenuhnya pada minggu ini. Vesikel-vesikel otak primer
mulai terbentuk, sistim saraf mulai berkembang.
Minggu ke 6
Embrio terlihat seperti berudu. Pada
minggu ini dapat mengenali kepala, ekor, tangan dan anggota badan masih seperti
tunas. pada minggu ini pembentukan awal dari hati, pancreas, paru-paru,kelenjar
tiroid dan jantung.
Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap.
Saraf dan otot bekerja bersamaan unutk pertama kalinya. Bayi mempunyai reflek
dan bergerak spontan(anda belum dapat merasakannya). Akhir minggu ke ini otak
akan terbentuk lengkap.
Minggu ke 8
Embrio sekarang berukuran panjang
sekitar 25-30 mm. Lengan dan kaki sudah terbagi menjadi komponen paha,
kaki,tangan, lengan, bahu. Organ reproduksinya mulai terbentuk begitu juga
dengan kartilago dan tulang. Telinga luar sudah terbentuk sempurna, mata
membentuk pigmen. Didalam otak, jaringan saraf berhubungan dengan lobi
penciuman di otak.
Jantung sudah memompa dengan kuat
dan irama teratur.
Minggu ke 9
Pergerakan pertama fetus dapat
dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut dan rongga dada sudah terpisah dan
otot mata dan bibir atas terbentuk.
Minggu ke 10
Tulang sudang menggantikan
kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut. Otot leher
terbentuk. Otak berkembang cepat dalam bulan terakhir ini sehingga proporsi
kepala lebih besar daripada tubuh.
Minggu ke 11
Organ seks luar sudah terbentuk,
juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion
dan mengeluarkan kembali(kencing).
Minggu ke 12
Ukuran fetus anda sekarang sekitar 8
cm. Semua organ vital bayi sudah terbentuk.
Dengan signal dari otak, otot akan
merespon dan bayi sudah dapat menendang.
Minggu ke 13
Akhir trimester pertama,organ-organ
tubuh bayi sudah terbentuk. Rasa mual dan lelah pada anda sudah hilang. Dikutip
dari postingan © Dr.Suririnah- www.infoibu.com-.
Minggu ke 1 4
ada minggu ini organ seks bayi sudah
dapat dibedakan antara laki dan perempuan. Denyut jantung bayi berdetak kuat
(detak jantung hampir 2X lebih cepat dari anda) dan anda dapat mendengarkannya
di dokter anda. Sudah memberi respon terhadap dunia diluar rahim ibu, bayi
mungkin akan bergerak bila anda mengusap perut anda, tapi anda mungkin masih
belum dapat merasakannya.
Minggu ke 15
Bayi anda sudah mulai dapat
mendengarkan anda, mendengarkan denyut jantung anda, suara perut anda, juga
suara anda.
Sekarang bayi anda sudah mulai
mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu mata dan alis.
Ukurannya sekarang 114 gram dengan
panjang sekitar 15cm.
Minggu ke 16
Jika anda melakukan USG saat ini
mungkin anda dapat mengetahui jenis kelamin. Otot bayi sudah berkembang dan menjadi
kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai mengisap ibu jarinya, menguap,
merenggangkan tubuhnya, sudah menelan-kencing dan cengukan.
Pada minggu ini jika sinar terang
diletakkan diperut anda bayi akan mengerakkan tangan – matanya.
Minggu ke 17
Masih banyak ruang dalam rahim anda
bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit bayi anda berkembang dan
transparan. Terlihat merah sebab pembluh darah masih terlihat jelas.
Minggu ke 18
Sekarang bayi sudah dapat
mendengarkan suara dari luar tubuh anda, bayi akan bergerak atau melompat
ketika mendengarkan suara keras.
Otot bayi sudah dapat berkontraksi
dan relaks, bayi sudah dapat menendang atau meninju. Bergerak sangat aktif ,
dalam minggu ini mungkin anda sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk
pertama kali.
Minggu ke 19
Sekarang panjang bayi anda sekitar
23 cm. Jika anda belum juga merasakan bayi anda, mungkin anda akan mulai
mersakan gerakkanya minggu ini.
Minggu ke 20
Otot bayi anda semakin kuat tiap
minggu. Jika anda masih belum dapat meraakan gerakkanya, anda pasti akan
merasakan gerakkanya sekarang. Anda mungkin salah mengartikan gerakkanya
pertama kali sebagai angin, karena terasa seperti letupan gelembung-gelumbung
didalam.
Bayi anda bergerak sekitar 200 kali
sehari , tapi anda hanya akan merasakan sedikit dari semua gerakan ini.
Minggu ke 21
Panjang sekitar 28 cm. Anda akan
merasakan lebih banyak gerakan bayi anda sekarang karena bayi makin aktif.
Minggu ke 22
Bayi anda sadar akan lingkungannya
dan bayi akan merasa tenang ketika mendengarkan suara dan sentuhan anda
diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih. Ini penting untuk bayi
dalam melawan penyakit dan infeksi.
Minggu ke 23
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang
ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhya . Saat ini bayi terlihat sama
seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini.
Anda dapat mendengarkan detak
jantung bayi anda dengan stestoskop.(letakkan stestoskop langsung diperut
anda). Pertumbuhan otak sangat cepat.
Minggu ke 24
Pendengaran bayi sudah terbentuk
sempurna. Bayi akan bergerak dengan suara musik dari luar. Bayi membentuk pola
kapan saat tidur dan kapan saat bangun, anda akan merasakan dengan suatu saat
bayi bergerak terus, dan saat lain tidak.
Minggu ke 26
Pada minggu ini janin mulai
berkembang dengan cepat dan mengisi lemak pada tubuh. Tubuh janin juga sudah
mencapai sekitar 38-40 cm dan berat sekitar 2 kg pada usia 23 minggu.
Minggu ke 27
Paru-paru bayi pun sudah semakin
matang sehingga pernafasan yang berirama sudah mulai terjadi. Tulang-tulang
bayi sudah mulai terbentuk dengan sempurna walaupun masih sangat lunak. Janin
juga terus mengerap zat besi untuk memaksimalkan perkembangan tulang.
Minggu ke 28
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm
di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering,
sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat
kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm.
Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat.
Minggu ke 29
Beratnya sekitar 1250 gram dengan
panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya
meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan
di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa menangis,
kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih
tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan
yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup
bayi prematur pun cukup besar.
Minggu ke 30
Beratnya mencapai 1400 gram dan
kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar
memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah
besar kehamilan. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat
meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan
membentuk simpul-simpul.
Minggu ke 31
Berat bayi sekitar 1600 gram dengan
taksiran panjang 40 cm. Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga
sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila
disertai tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg.
Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke
bidan/dokter.
Minggu ke 32
Pada usia ini berat bayi harus
berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm. Mulai minggu ini biasanya
kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu
sekali.
minggu ke 33
Beratnya lebih dari 2000 gram dan
panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio
plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun
terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam
jumlah besar maupun kematian bayi. Penyebabnya tak diketahui pasti, namun
diduga akibat trauma pada ibu semisal saat kecelakaan/benturan yang sangat
keras, tali pusat yang pendek, hipertensi, keabnormalan rahim, maupun
kekurangan asam folat.
Minggu ke 34
Berat bayi hampir 2275 gram dengan
taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk
menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan
untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain.
Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil
biofisik.
Minggu ke 35
Secara fisik bayi berukuran sekitar
45 cm dengan berat 2450 gram. Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi
umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan
paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk
bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat
pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis
yang menyelubungi paru-paru.
Minggu ke 36
Berat bayi harusnya mencapai 2500
gram dengan panjang 46 cm. Tes kematangan paru di minggu ini perlu dilakukan
bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien
yang tak ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus haidnya.
Ataupun pada bayi besar namun tak cocok dengan pertumbuhan usia sebenarnya.
Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya
tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat
penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di
Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia.
Minggu ke 37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950
gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi
organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya
masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di
antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula pemeriksaan
dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan lahir guna
mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
Minggu ke 38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan
panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan
bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan emosional. Namun obat-obat golongan
antidepresan tak diberikan karena dianggap tak aman. Apalagi semua obat
antidepresan akan melewati plasenta yang akan berpengaruh pada bayi. Jauh lebih
bijaksana bila ibu melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal
menjelang persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40
minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
Minggu ke 39
Di usia kehamilan ini bayi mencapai
berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini pula dokter
yang menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur
atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi
menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga
kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit kering/keriput
atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta mengalami penurunan
fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.
Penurunan fungsi plasenta bisa
diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik janin, arus darah, napas
dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi),
USG maupun doppler. Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah
memungkinkan dan memang saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi
arus darahnya tak baik, tentu tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru
berisiko bayi mengalami hipoksia.
Minggu ke 40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm
dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika
laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia
mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia
minora (bibir kemaluan bagian dalam). Bila dihitung-hitung, pada akhir proses
pertumbuhan embrio menjadi seorang manusia, beratnya mencapai sekitar 8 juta
kali lebih besar dibanding berat sel telur yang membentuknya.
C. Perkembangan bayi baru lahir sampai
satu tahun
Pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia meliputi beberapa aspek perkembangan yaitu: perkembangan bayi, bahasa,
gerakan, koordinasi tangan dan mata serta sosial emosi pada bayi usia 0-1
tahun.
Pemberian stimulus pada anak usia
dini pada aspek fisik motorik juga dapat mempengaruhi aspek-aspek perkembangan
yang lainnya, agar perkembangan anak dapat brjalan dengan baik dan anak tidak
mengalami kekurangan stimulasi maka saya penulis akan sedikit menjelskan
tentang perkembangan bayi awal kelahiran hingga usia 1 tahun, mulai dari aspek
bahasa, gerakan, sosial emosi maupun perubahan-perubahan lainnya yang terjadi.
a.
Perkembangan
fisik motorik
Perubahan Pada Bayi Usia 1 Bulan
Koordinasi tangan dan mata:
mengikuti arah benda bergerak dari kiri ke kanan, menggerakan tangan tanpa
kendali tetapi bisa menghubungkan kepalan tangan dengan mulut
Gerakan: Dapat mengangkat kepala
sedikit saat diletakan dalam posisi tengkurap. Menendang nendangkan tangan dan
kaki ke udara. Ketika dikejutkan badannya terdorong ke belakang dan membuka
tangan dan kaki (refleks mono)
Perubahan Pada Bayi Usia 2 Bulan
Koordinasi tangan dan mata: Mulai
dapat mengontrol tangan; posisi tangan lebih sering terbuka dengan jari yang
lebih fleksibel. Dapat memegang benda kecil selama beberapa saat.
Gerakan: Peningkatan kontrol leher
dan dapat menopang berat kepalanya. Beberapa gerakan refleks awal mulai hilang.
Perubahan Pada Bayi Usia 3 Bulan
Koordinasi tangan dan mata:
Meregangkan tangan ke arah benda didekatnya. Memandang gambar dalam buku dan
mencoba menyentuhnya.
Gerakan: Mulai dapat bergerak-gerak
di dalam boxnya. Gerakan kaki menjadi lebih kuat saat menendang
Perubahan Pada Bayi Usia 4 Bulan
Koordinasi tangan dan mata: Saat di
bak mandi ia mencoba meraih dan memukul mukul air. Dapat memfokuskan mata untuk
melihat benda dekat dan jauh seperti orang dewasa.
Gerakan: Dapat duduk tegak jika
disangga dan dapat berguling guling tanpa bantuan.
Perubahan Pada Bayi Usia 5 Bulan
Koordinasi tangan dan mata: Mulai
mencari benda yang jatuh dari genggamannya. Genggamannya mengencang dan tidak
mau melepaskan.
Gerakan: Mendorong kaki dengan kuat
pada permukaan keras seperti dasar boks. Bergerak-gerak dilantai dengan cara
berguling dan berputar.
Perubahan Pada Bayi Usia 6 Bulan
Koordinasi tangan dan mata:
Menggunakan kedua tangan dengan baik dan dapat memindahkan barang dari tangan
satu ketangan lainnya. Mencoba untuk makan sendiri dengan memasukkan makanan
kemulut dengan jari.
Gerakan: Duduk tanpa penyangga.
Menunjukkan tanda pertama merangkak dengan menarik lutut ke arah perut.
Perubahan Pada Bayi Usia 7 Bulan
Koordinasi tangan dan mata:
Bereksplorasi dengan mainan lewat cara baru dan menarik dengan memukul
mukulnya. Mulai menggunakan jari dan ibu jarinya untuk membuat gerakan
menjepit.
Gerakan: Berputar penuh dari depan
ke belakang dan sebaliknya. Mungkin dapat merangkak.
Perubahan Pada Bayi Usia 8 Bulan
Koordinasi tangan dan mata: Suka
menjatuhkan barang dari kursi makan. Mencoba menarik tali yang menempel pada
mainannya.
Gerakan: mulai dapat merangkak
kebelakang dan kedepan. Menopang berat badannya saat menggapai kursi dan
berusaha menarik badannya untuk berdiri.
Perubahan Pada
Bayi Usia 9 Bulan
Koordinasi tangan dan mata: Gerakan
tangan mulai terkoordinasi. Dapat menyusun balok. Memperhatikan lingkungan
sekitar dan mulai memperhatikan benda kecil.
Gerakan: Dapat berputar saat
merangkak. Menunjukkan ketertarikan untuk menaiki tangga. Melangkah saat
digendong dalam posisi berdiri.
Perubahan Pada
Bayi Usia 10 Bulan
Koordinasi tangan dan mata: Senang
mengeksplorasi lemari, kotak dan laci. Kesukaan pada tangan mulai berkurang.
Senang saat dibacakan sajak yang memerlukan kordinasi tangan.
Gerakan: Memanjat anak tangga
pertama dan turun kembali berdiri di atas dua kaki sambil berpegangan pada
sesuatu untuk menopang tubuh.
Perubahan Pada
Bayi Usia 11 Bulan
Koordinasi tangan dan mata: Mencoba
mengambil tutup kotak untuk melihat barang di dalamnya. Senang memasuk masukan
barang.
Gerakan: Dapat berdiri tanpa
bantuan. Bergerak dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain, menggunakan
perabot sebagai bantuan. Perlahan dan hati-hati turun dari tempat tidur dengan
sedikit benturan.
Perubahan Pada
Bayi Usia 12 Bulan
Koordinasi tangan dan mata:
Menikmati permainan air dan menuangkan isi wadah dengan menuangkan kedua
tangannya. Dapat memasukan benda dengan bentuk tertentu kedalam lubang dengan
bentuk yang sama.
Gerakan: Menunjukkan tanda bisa
berjalan. Lebih percaya diri saat menaiki tangga. Mulai berjalan jika tangannya
digandeng
b.
Perkembangan
daya pikir
Lahir - 1 Bulan
Bayi
melatih refleks bawaan mereka dan mendapatkan kontrol dalam menggunakannya.
Mereka tidak mengoordinasikan informasi dari panca inderanya. Mereka tidak
menggengam objek yang mereka sedang lihat. Contohnya : bayi mulai menghisap
ketika payudara ibunya dimulutnya.
Usia
1-4 bulan
Bayi
mengulang-ulang tingkah laku menyenangkan yang pertama kali terjadi kebetulan
seperti : mengisap. Berbagai aktivitas berfokus pada tubuh bayi terhadap
lingkungan. Bayi memperoleh adaptasi pertama yaitu mereka menghisap berbagai
objek . mereka mulai mengoordinasi informasi sensori dan menggengam objek.
Orang tua sering memperhatikan semua yang diraih oleh bayi-bayi mereka dibawa
masuk ke dalam mulut untuk dihisap.
Bayi
akan berusaha untuk meraih apapun untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Gambaran
terpenting pada substage ini yaitu primary circular reaction diman secara
kebetulan bayi menemukan pengalaman sensorik atau motorik yang menarik yang
dikaitkan dengan tubuhnya yang selanjutnya diulangi lagi.
Usia
4-8 Bulan
Selama
substage ini koordinasi skema-skema terus berlanjut dan reaksi sirkuler
terlihat pada substage 2 dalam dimensi baru. Aktivitas-aktivitas berulang yang
diorientasikan terhadap tubuh mereka sendiri yang memberikan hasil yang
menarik. Bayi melatih skema-skema sensorimotor mereka, lebih tertarik pada
kegiatan mereka sendiri daripada terhadap benda-benda untuk kegiatan tersebut.
Mereka lebih tertarik pada pengalaman meraih daripda benda yang diraihnya.
Pada
substage 3 ini, bayi tertarik pada efek kegiatan mereka terhadap dunia luar,
dalam usaha memperpanjang pengalaman. Bayi menunjukkan secondary circular
reaction, perilaku yang diulang-ulang dengan efek yang menyenangkan terhadap
lingkungannya. Berbagai tindakan
disengaja tapi belum bertujuan.
Substage
4 (Usia 8-12 Bulan)
Substage
ini merupakan aktivitas yang benar-benar terencana dan bertujuan sejalan dengan
bayi mengoordinasikan skema yang telah dipelajari dan menggunakan tingkah laku
yang telah dipelajari untuk mendapatkan tujuan mereka, seperti merangkak ke
ujung ruangan untuk mendapatkan mainan yang diinginkan. Mereka dapat
mengantisipasi berbagai kejadian.
c. Perkembangan sosoal emosional
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 1 Bulan: Menanggapi secara positif saat di ajak bicara atau
diperdengarkan nyanyian.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 2 Bulan: Senyum pertama, dan mulai bisa tidur semalaman penuh.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 3 Bulan: Sangat ingin diperhatikan dan mencoba menarik perhatian
saat orang tuanya ada di dekatnya. Memiliki berbagai ekspresi wajah untuk
mengekspresikan suasana hatinya.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 4 Bulan: Menikmati situasi yang akrab seperti makan, mandi dan
mengenakan pakaian. Relaks saat anda menyanyikan lagu untuknya.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 5 Bulan: Mungkin membentuk kedekatan dengan mainan atau benda
tertentu, terutama sebelum tidur. Bisa bermain sendiri dalam waktu yang
singkat.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 6 Bulan: Gelisah saat bersama orang yang tidak ia kenal, dan
mulai menangis. Memegang mainan saat anda berusaha mengambilnya. Berputar saat
mendengar namanya dipanggil
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 7 Bulan: Kesal jika diganggu aktifitasnya. Menikmati rutinitas
seperti mandi atau tidur.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 8 Bulan: Memulai kontak sosial dengan orang dewasa lain. Mungkin
terlihat malu dan ragi ragu jika diangkat dengan orang yang tidak ia kenal.
Menikmati saat di temani bayi lain, tetapi tidak bermain bersama mereka.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 9 Bulan: Tertarik saat melihat bayi lain dan memandang atau
menyentuh anak-anak lain. Ikut marah jika melihat anda atau anak lain marah.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 10 Bulan: Memberikan pelukan dan juga menerimanya. Tidak
mengerti akibat perbuatannya pada anak lain yang lebih tua.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 11 Bulan: Tidak suka saat keinginannya tidak terpenuhi dan mudah
marah. Suka melakukan aktifitas tertentu untuk mendapatkan pujian.
·
Perubahan
Pada Bayi Usia 12 Bulan: Memainkan permainan yang melibatkan interaksi sosial
dengan anda. Marah saat tidak ingin bekerja sama.
d.
Perkembangan
bahasa
§ Perubahan Pada Bayi Usia 1 Bulan:
Menggunakan berbagai jenis tangisan yang dapat dibedakan kedalam tangisan
lapar, haus, ngantuk, lelah dan tidak nyaman.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 2 Bulan:
Menggunakan beberapa jenis suara yang bisa dibedakan tetapi tidak berarti.
Memperhatikan bahasa tubuh orang disekitarnya.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 3 Bulan:
Keterampilan mendengar semakin sempurna. Akan diam saat mendengar suara halus..
Membuat setidaknya dua suara yang berbeda seperti uuuuhhhh dan aaaahhh
§ Perubahan Pada Bayi Usia 4 Bulan:
Mulai mengeluarkan suara saat dihibur. Membuat suara untuk menarik perhatian.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 5 Bulan:
Menggunakan tiga atau empat ocehan secara acak sambil mengkombinasikan beberapa
hurup hidup dan huruf mati misalnya 'nanana'. Memperhatikan reaksi anda dan
dapat menirukan ekspresi wajah anda.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 6 Bulan:
Menyesuaikan ucapannya dengan ucapan anda seperti melakukan pembicaraan.
Mengeluarkan lebih banyak suara huruf hidup dan mati seperti f, v, ka , da dan
ma.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 7 Bulan:
Mulai merespon saat diajak berbicara langsung dan menanggapi saat mendengar
komentar seperti lihat itu. Terlihat memahami nada suara yang berbeda, seperti
senang, serius dan terkejut.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 8 Bulan:
Mengulangi suara yang sama berulang-ulang misalnya suku kata yang anda gunakan.
Membuka dan menutup mulutnya saat melihat anda makan, meniru gerakan rahang
anda.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 9 Bulan:
Mulai mengucapkan kata pertamanya, mungkin tidak jelas. Mendengarkan saat anda
berbicara dan dapat memahami instruksi sederhana seperti 'ayo kesini'.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 10 Bulan:
Mengucapkan satu atau dua kata secara konsisten, tetapi tidak jelas. Mengoceh
dalam irama tertentu tetapi tanpa arti.
§ Perubahan Pada Bayi Usia 11 Bulan:
Mengikuti instruksi sederhana misalnya memberikan barang dan mengambil kembali.
Menunjuk satu gambar dalam buku bergambar saat menyebutkan nama benda tersebut
§ Perubahan Pada Bayi Usia 12 Bulan:
Dapat menggunakan tiga atau empat kata untuk menamai benda yang sudah ia kenal.
Memiliki fungsi pendengaran yang baik tetapi bosan jika mendengar suara yang di
ulang-ulang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Perkembangan
dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu dalam diri
individu dari mulai lahir sampai mati” (The progressive and continuous change
in the organism from birth to death).
·
Manusia
senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan . pertumbuhan adalah
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik yang berlangsung secara normal. Sedangkan perkembangan merupakan proses
perkembangan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan
lingkungannya.
·
Semua
proses perkembangan dan pertumbuhan akan berjalan dengan irama dan ritme yang
teratur sehingga dapat di identifikasi menurut dan mengikuti hokum pertumbuhan
dan perkembangan.
·
Hokum
pertumbuhan antara lain hokum cepphalocaudal yang artinya pertumbuhan fisik
dimulai dari kaki, dan hokum proximodistal yang attyinya pertumbuhan berpusat
pada sumbu dan mengarah ketepi.
·
Hokum
perkembangan menyatakan bahwa perkembangan kemampuan sosio-psikologi berawal
dari hal-hal yang uum menuju hal khusus.
B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca agar
dapat termotivasi untuk membuat karya tulis yang lebih baik daripada ini, atas
segala kekurangannya maka kritik yang membangun diharapkan juga.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti.2015.Perkembangan
Peserta Didik dan Bimbingan Belajar.Yogyakarta:Deepublish
Anonim. 2010. Hukum-hukum perkembangan
dan pertumbuhan. http://pesertadidik.netfirms.com. Diakses pada tanggal 24
oktober 2015 pukul 12.16 WIB
Fatimah,
Enung.2006.Psikologi Perkembangan (perkembangan peserta didik).Bandung:Pustaka
Setia
Purnamasari,
Arianita.2006.Kamus Perkembangan Bayi dan Balita.Jakarta:Erlangga
Yusuf,
Syamsu.2000.Psikologi perkembangan Anak dan Remaja.Bandung:PT Remaja Rosdakarya
http://eshintanuriah.blogspot.co.id/2015/09/berbagi-makalah-bk.html?m=1
Prediksi
soal soal ujian nasional biologi tahun 2015 untuk SMA /MA.citra pustaka
http://anakbertanya.com/apa-yang-mempengaruhi-perkembangan-manusia/http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=15
(Senin, 08-Nopember-2004, 08:54:52, Oleh suririnah)
http://eshintanuriah.blogspot.co.id/2015/10/perkembangan-peserta-didik-perkembangan.html?m=1
http://lovesindigo.blogspot.co.id/2011/03/konsep-dasar-pertumbuhan-dan.html?m=1
http://vaniariyanti.blogspot.co.id/2012/05/perkembangan-kognitif-pada-bayi.html?m=1
http://mahendracollage.blogspot.co.id/2011/04/hakikat-manusia-dan-pengembangannya.html?m=1
Komentar
Posting Komentar