silabus bk belajar untirta

-


SILABI MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah                                 :   Bimbingan dan Konseling Belajar

Kode Mata Kuliah                                  :   PBK 414

SKS                                                       :   4 SKS Teori 2  Praktek 2

Dosen                                                    :   Tim

Program Studi                                       :   Bimbingan dan Konseling

Prasyarat                                               :   -

Waktu Perkuliahan                                :   Semester Gasal

Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan

Pertemuan
Tujuan Perkuliahan
Pokok Bahasan dan Sub Pokok
Bahasan
1
Mahasiswa   mampu   memahami
tentang   mata  kuliah   Bimbingan dan Konseling Belajar
Orientasi    perkuliahan    berisi    tentang
tujuan, ruang lingkup, prosedur perkuliahan, komponen evaluasi hasil belajar   dan   sumber   bacaan/referensi yang terkait.
2
Mahasiswa memahami tentang paradigma baru dalam pendidikan dan konsep dasar belajar
1.  Paradigma    baru    pendidikan    dan pembelajaran
2.  Konsep dasar belajar (esensi belajar



dan ciri-ciri perubahan perilaku hasil
belajar)
3
Mahasiswa   memahami   tentang
konsep dasar  dan  bentuk-bentuk layanan BK belajar
1.  Konsep  dasar  BK  Belajar  (definisi,
kawasan,  tujuan,  fungsi  dan  prinsip
BK Belajar)
2.  Bentuk layanan BK Belajar (layanan preventif, kuratif dan development)
4
Mahasiswa   memahami   tentang
konsep gaya belajar
1.  Konsep dasar gaya belajar
2.  Macam-macam gaya belajar
3.  Memfasilitasi   siswa   sesuai   dengan gaya belajar
5 – 12
Mahasiswa   memahami   tentang
berbagai   macam   permasalahan belajar
1.  Fobia sekolah
2.  Kegagalan dalam sekolah
3.  Perilaku mencontek
4.  Burnout bersekolah
5.  Motivasi rendah
6.  Underachievement
7.  Prokrastinasi akademik
8.  Drop out (DO)
13 – 14
Mahasiswa mampu memberikan keterampilan-keterampilan pokok belajar
Keterampilan pokok belajar (keterampilan mencatat, keterampilan menghafal, keterampilan      mempersiapkan      ujian,
keterampilan mengerjakan tes, keterampilan mengatasi kejenuhan)
15
Mahasiswa   mampu   memahami tentang motivasi belajar
Motivasi belajar (definisi, motivasi dalam belajar dan membangkitkan motivasi)
16
MID SEMESTER
17 – 18
Mahasiswa   memahami   tentang
konsep dasar DKB dan prosedur remedial
1.  Konsep     dasar     DKB     (Diagnosis
Kesulitan Belajar) meliputi definisi, kedudukan dalam pembelajaran, kesulitan belajar, macam-macam kesulitan belajar, sebab-sebab terjadinya kesulitan belajar
2.  Konsep dasar dan prosedur remedial
19 – 20
Mahasiswa mampu
menyelenggarakan bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok belajar
(penyelenggaraan bimbingan kelompok)
21 – 22
Mahasiswa memperoleh gambaran yang lengkap tentang
masalah dan kebutuhan belajar siswa.
Asesmen kebutuhan belajar
(pengembangan instrumen, pengumpulan data asesmen, presentasi hasil asesmen)
23
Mahasiswa   mampu   memahami prosedur DKB
Prosedur  DKB  (langkah-langkah  dalam diagnosis kesulitan belajar)
24 – 31
Mahasiswa           mempraktekkan prosedur DKB
Penyelenggaraan  DKB  (presentasi  hasil diskusi kelompok)
32
UJIAN AKHIR SEMESTER

Evaluasi Hasil Belajar                         :

Komponen keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan adalah sebagai berikut :

1.
Presensi/ kehadiran                        :
10 %
2.
Partisipasi dalam kelas                   :
15 %
3.
Tugas-tugas                                    :
20 %
4.
Ujian tengah semester                    :
25 %
5.
Ujian akhir semester                       :
30 %



Daftar Literatur/Referensi

Abin  Syamsuddin  M.  2003.  Psikologi Kependidikan  (Perangkat  Sistem  Pengajaran  Modul).
Bandung : Remaja Rosdakarya.

Dirjen Dikti. 2007. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan
Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung : UPI Jurusan PPB.
Hamzah B. Uno. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Jacobs, Ed E., Masson, R.L, & Harvill, R.L. 2006. Group Counseling : Strategies & Skills, Fifth
Edition. USA: Thomson Brooks/Cole.
Prashnig, Barbara. (2007). The Power of Learning Styles (Terjemahan). Bandung : Kaifa. Schmidt, J.J. 2003. Counseling In Schools: Essential Services and Comprehensive Programs
(Fourth Edition). USA: Pearson Education, Inc.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Literatur tambahan
Journal counseling and development
Dosen dapat dihubungi di
1.  Kaprodi BK
2.  Melalui email, telepon               

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FORMAT LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

-
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Konseling Individual Dosen Pengampu : Deasy Yunika Khairun, M.Pd.   Oleh : E. Sinta Nuriah 2285150021 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan selalu kehadirat Allah SWT. Berkat Rahmat dan Nikmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum ini denagn baik dan dalam keadaan sehat walafiat. Salawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad. Semoga kita semua selalu ada dalam lindungannya. Aamiin. Praktek konseling individual merupakan salah satu layanan konseling yang diberikan oleh Guru BK atau Konselor kepada klien nya. Dalam konseling individual. Klien yang ditangani tidak lebih dari satu orang karena bersifat individu. Dalam hal ini penulis telah melakukan sebuah
Baca selengkapnya

Teknik rapport dalam konseling

-
Komunikasi antara konselor dengan klien akan lebih mudah apabila sudah terbentuk hubungan baik (rapport). Rapport adalah hubungan baik antara konselor dan konseli dengan menunjukkan kerjasama yang optimal (Wibowo, 1986:115). Di dalam rapport terjadi suatu kondisi saling memahami, mengenal tujuan bersama dan tercipta hubungan yang akrab sehingga menumbuhkan rasa saling percaya. Tujuan utama rapport adalah untuk menjembatani hubungan konselor dan klien, sikap penerimaan dan minat yang mendalam terhadap klien dan masalahnya. Teknik Rapport dalam konseling merupakan suatu kondisi saling memahami dan mengenal tujuan bersama. Tujuan utama teknik ini adalah untuk menjembatani hubungan antara konselor dengan klien, penerimaan dan minat yang mendalam terhadap klien dan masalahnya. Melalui teknik ini akan tercipta hubungan yang akrab antara konselor dan klien yang ditandai dengan saling mempercayai. Implementasi teknik rapport dalam konseling adalah: (1) pemberian salam yang menyenangkan, (2) m
Baca selengkapnya

KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN REALITAS

-
KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN REALITAS        A.     Konseling Kelompok Realitas Merupakan teknik konseling kelompok yang di perkenalkan oleh William Glasser. Menurutnya, teori realitas menekankan bahwa semua prilaku muncul dalam diri seseorang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dirinya (Glasser, dalam Gladding, 1955). Menurut Glasser (dalam Mappiare, 2006) bahwa konseling kelompok realita berdasarkan 3R yaitu perencanaan perilaku yang bertanggung jawab ( Responsibility ), realitas atau pemusatan pada perilaku ( Reality ), mempertimbangkan nilai-nilai perilaku klien keputusan baik kurang baik ( Right and Wrong ). Glasser juga menambahkan bahwa tanggung jawab adalah inti dari teori realitas. Terapi Realitas adalah suatu bentuk modifikasi tingkah laku karena, dalam penerapan-penerapan institusionalnya, merupakan tipe pengondisian operan yang tidak ketat. Salah satu sebab mengapa Glasser meraih popularitas adalah keberhasilannya dalam menerjemahkan sejumlah k
Baca selengkapnya