FORMAT LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL
LAPORAN KONSELING
INDIVIDUAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Konseling Individual
Dosen Pengampu : Deasy Yunika Khairun, M.Pd.
Oleh :
E. Sinta Nuriah
2285150021
JURUSAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN
AGENG TIRTAYASA
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan selalu kehadirat Allah SWT. Berkat Rahmat dan
Nikmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum ini denagn
baik dan dalam keadaan sehat walafiat. Salawat serta salam tidak lupa penulis
panjatkan kepada Nabi Muhammad. Semoga kita semua selalu ada dalam
lindungannya. Aamiin.
Praktek
konseling individual merupakan salah satu layanan konseling yang diberikan oleh
Guru BK atau Konselor kepada klien nya. Dalam konseling individual. Klien yang
ditangani tidak lebih dari satu orang karena bersifat individu. Dalam hal ini
penulis telah melakukan sebuah konseling individual dengan mengambil sampel
klien dari salah satu sekolah di lingkungan sekitar tempat tinggal penulis.
Dalam
laporan praktek ini, penulis menjelaskan apa yang didapat penulis selama terjun
dilapangan. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu, diantaranya adalah
Kedua orangtua penulis
Ibu Deasy Yunika
Khairun,M.Pd. selaku Dosen pengampu
Pihak sekolah SMK Al
Hasan Saketi, dan
Mahasiswa Bimbingan dan
Konseling angkatan 2015
Akhir
kata penulis memohon maaf apabila dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan
baik dalam penyampaian materi maupun EYD yang kurang sempurna. Semoga laporan
praktikum konseling ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca.
Serang, 17 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
C. Sistematika Penulisan Laporan.............................................................. 2
BAB II. LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL...................................... 4
A. Identitas Konseli.................................................................................... 4
B. Deskripsi Masalah.................................................................................. 4
C. Analisis Masalah.................................................................................... 4
D. Rencana yang diberikan......................................................................... 5
BAB III. KAJIAN TEORITIS......................................................................... 7
A. Teori yang digunakan............................................................................ 7
BAB IV. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT......................................... 10
A. Evaluasi................................................................................................ 10
B. Tindak Lanjut...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
LAMPIRAN.................................................................................................... 13
A. Surat Penelitian.................................................................................... 13
B. Surat keterangan telah melakukan praktikum dari
sekolah.................. 13
C. Skrip Konseling................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Konseling merupakan proses pemberian bantuan dari
seorang ahli yang disebut konselor kepada siapapun yang membutuhkan bantuan
yang biasa disebut konseli. Proses konseling bnertujuan untuk memberikan jalan
keluar dalam proses pemecahan masalah yang dimiliki oleh konseli. Konselor
berperan sebagai pemberi bantuan kepada konseli untuk dapat berfikir jernih dan
dapat menyelesaikan masalahnya.
Dalam kenyataannya, konseling tak sering kita jumpai
misalnya di lingkungan sekolah. Murid yang memiliki masalah dalam dirinya
cendrung jarang memiliki keinginan untuk berkojsultasi kepada Guru BK yang ada
di sekolahnya. Bahkan tak sedikit siswa yang memliki pandangan tidak baik
terhadap ruang BK. Siswa menganggap siapapun yang memasuki ruang BK maka dia
adalah orang yangtidak baik.
Pandangan tersebut masih belum dapat dihapuskan
sampai saat ini. Ini terjadi pula di sekolah yang telah saya datangi. Di
sekolahan ini tidak pernah menggunakan proses konseling dalam berkonsultasi
antara siswa yang memiliki masalah pribadi dengan guru BK nya.
Disini terdapat salah satu siswa ynag memiliki
masalah yang membutuhkan bantuan secara pribadi. Selanjutnya berdasarkan
permnasalahan tersebut makalah ini disusun untuk mengetahui masalah apa yang di
alami siswa disalah satu sekolah tersebut, serta pendekatan yang akan diberikan
kepada klien serta rencana bantuan seperti apa yang akan diberikan untuk
memecahkan masalah yang dialami klien.
B.
Tujuan Penulisan
Disusunnya laporan praktik konseling ini memiliki
tujuansebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi dalam diri konselor yang melakukan praktik konseling
2.
Untuk mengetahui
teknik konseling apa yang tepat untuk dilakukan terhadap klien
3.
Untuk mengetahui
rencana pemberian bantuan yang akan dilakukan dalam proses konseling
C.
Sistematika
Penulisan Laporan
Dalam penyusunan laopran ini penulis menggunakan
sistematika penulisan karya tulis yangdi dalamnya terdapat empat bab utama yang
di masing-masing bab memiliki penjelasan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai latar
belakang mengapa laporan ini dibuat. Di dalam pendahuluan juga dijelaskan
mengenai kondisi ideal sebuah proses konseling dan kondisi nyata yang terjadi
di lapangan. Selanjutnya dijelaskan pula tujuan disusunnya laporan ini.
Bab II Laporan Konseling Individual
Dalam bab ini dijelaskan mengenai identitas konseli
dan masalah yang sedang dialamai oleh konseli. Selain itu dalam bab ini juga
dijelaskan mengenai analisis masalah yang terjadi dan dialami oleh konseli yang
selanjutnya akan diberikan rencana bantuan kepada konseli untuk memecahkan
masalah yang dimiliki oleh konseli.
Bab III Kajian Teoritis
Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori yang akan
digunakan dalam proses konseling. Teori yang digunakan disesuaikan dengan
masalah yang dialami konseli agar proses pemberian bantuan sesuai dengan
kondisi yang terjadi dan dialami konseli. Teroi dalam bab ini akan dipertegas oleh
para ahli yang memiliki keterkaitan dengan terori yang akan digunakaj.
Bab IV Evaluasi dan Tindak Lanjut
Dalam evaluasi dan tindak lanjut berisi kajian
tentang penilaian akhir setelah dilakukannya proses konseling dan tindak lanjut
apa yang akan digunakan untuk menindak lanjuti masalah yang terjadi dan dialami
oleh konseli.
Daftar Pustaka
Berisi sumber rujukan yang digunakan penulis dalam
menyusun karya tulis ini. Terdiri dari literatur tertulis berupa buku buku yang
berhubungan dengan teroi konseling
Lampiran
Berisikan lampiran lampiran yang digunakan dalam
pendukung proses konseling berlangsung seperti surat penelitian dan surat surat
yang digunakan dalam mendukung kegiatan praktek konseling.
BAB II
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL
A.
Identitas Konseli
Nama : Abudin
TTL : Pandeglang, 12 Maret 1999
Usia : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kelas : XI Akuntansi
Sekolah : SMK Al-Hasan Saketi
B.
Deskripsi
Masalah
Konseli merupakan siswa laki-laki yang jarang sekali
mengerjakan tugas sekolah. Konseli sekolah di SMK Al-Hasan Saketi. Konseli
lebih senang bermain dan melakukan kegiatan lain dibandingkan mengerjakan tugas
sekolah. Konseli merupakan siswa yang periang aktif dan suka jail terhadap
teman-temannya. Konseli memiliki banyak teman di sekolahnya. Salah satu guru
pernah merasa bosan dalam mengingatkan konseli untuk mengerjakan tugas dan
mengumpulkannya.
C.
Analisis Masalah
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli
maka konselor dapat menganalisis permasalahan yang dialami oleh konseli adalah
permasalahan kemauan diri. Konseli merasa malas saat harus mengerjakan tugas
sekolah. Tak tanggung-tanggung konseli memiliki seribu satu alasan yang ia
sampaikan kepada guru mata pelajaran saat ditanyakan mengapa tidak mengumpulkan
tugas.
Kurangnya motivasi konseli dalam mengerjakan tugas
sekolah menjadi masalah tersendiri bagi pihak sekolah dan diri konseli juga
tentunya. Karena konseli tidak mendapat pelajaran yang berarti karena tidak
memahami materi yang diberikan.
Pemberian motivasi bahwa mnegerjakan tugas itu
penting sangat dibutuhkan bagi konseli saat ini. Terlebih ia sudah duduk di
bangku kelas XI yang sebentar lagi akan meninggalkan bangku persekolahan.
D.
Rencana Layanan yang
diberikan
Dari hasil wawancara antara konselor
dengan konseli maka rencana layanan yang konselor berikan untuk membantu
konseli mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah memberikan Layanan Konseling
Individual dengan bentuk:
1. Konseling sosial-pribadi dan belajar
yaitu proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi individu dalam
mengembangkan potensi dirinya secara optimal baik yang terkait dengan aspek
intelektual, emosional, osial maupun moral atau spiritual
2.
Layanan
penguasaan konten
Merupakan bantuan yang diberikan kepada individu
untuk menguasai kemampuan atau
kompetensi (konten) tertentu melalui kegiatan belajar. Kompetensi adalah
kualitas seseorang atau kecocokan seseorang
yang bisa ditampilkan untuk keperluan tertentu. Layanan ini merupakan
istilah baru dari layanan pembelajaran yang telah diartikan seperti pengajaran yang dilakukan oleh guru.
Layanan penguasaan konten adalah layanan konseling
yang memungkinkan klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan
belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
BAB III
KAJIAN TEORITIS
A.
Teori yang
digunakan
1.
Pendekatan
Konseling Analisis Transaksional
Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi
antara seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi
bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka. Dari hasil analisis dapat
ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi berlangsung secara tepat,
benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat menggambarkan apakah
seseorang tersebut sedang mengalami masalah atau tidak.
Konseling analisis transaksional merupakan
pendekatan konseling yang tergolong berorientasi kognitif. Sebagai suatu
pendekatan konseling, analisis transaksional memiliki karakteristik antara
lain:
·
Konseling
analisis transaksional lebih menitik beratkan perhatiannya pada faktor insight
dan pemahaman dalam membantu klien mencapai perubahan tingkah lakunya.
·
Proses konseling
analisis transaksional bersifat aktif, direktif dan didaktif. Dalam hal ini
konseling merupakan proses belajar mengajar dimana konselor sebagai pembelajar
dan klien sebagai pelajar. Dalam proses tersebu konselor aktf mengajukan
pertanyaan- pertanyaan tentang diri klin dan interaksinya dengan orang lain,
disamping itu ia mengarahkan proses tersebut agar tujuan yang telah disepakati
tercapai.
·
Konseling
analisis transaksional pada dasarnya merupakan pendekatan yang dapat digunakan
dalam konseling individual akan tetapi sangat cocok untuk konseling kelompok.
·
Konseling
analisis transaksional menekankan pentingnya kontrak dalam proses konseling,
yaitu kesepakatan antara konselor dengan klien yang mencerminkan adanya
persamaan hak dan kewajiban antara keduanya dalam mengelola proses konseling
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Tujuan
utama dari terapi analisis transaksional dalam Sayekti Pujosuwarno (1993:27)
adalah :
a)
Membantu klien
untuk membuat keputusan-keputusan baru dalam mengarahkan atau mengubah tingkah
laku dalam kehidupannya.
b)
Memberikan
kepada klien suatu kesadaran serta kebebasan untuk memilih cara-cara serta
keputusan-keputusan mengenai posisi kehidupannya serta menghindarkan klien dari
cara-cara yang bersifat deterministic.
c)
Memberikan
bantuan kepada klien berupa kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipilih untuk
memantapkan dan mematangkan status egonya.
Di dalam analisis transaksional konselor berperan
sebagai : membantu klien menemukan kemampuan diri untuk berubah dengan membuat keputusan
saat sekarang., membantu klien memperoleh alat yang digunakan untuk mencapai
perubahan, mendorong dan mengajar klien mendasarkan diri pada Status Ego Dewasa-nya
sendiri dari pada Status Ego Dewasa konselor, menciptakan lingkungan yang
memungkinkan klien dapat membuat keputusan-keputusan baru dalam hidupnya dan
keluar dari rencana kehidupan yang menghambat perkembangannya
BAB IV
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
A.
Evaluasi
Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan
maka untuk mencapai tujuan proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian
untuk melihat bagaimana perkembangan klien dalam melaksanakan konseling maupun
setelah melaksanakan proses konseling, adapun penilaian hasil dari konseling
tersebut dapat dilihat dari hsil analisi SWOT berikut ini, diantaranya:
1.
Konseli
memperoleh pemahaman baru terkait tentang keadaan dirinya dan permasalahan yang
dialaminya. (Strength/kekuatan konseli)
2.
Konseli
membutuhkan motivasi atau dorongan lai dari guru yang serng memarahinya,
konseli masih belum bisa mengatur waktu bermainnya. (Weakness/ancaman dari guru dan lingkungan konseli)
3.
Konseli
mempunyai rencana dan komitmen untuk mlai mengerjakan tugas dar sekolah di masa
yang akan datang dalam mengentaskan masalah yang dihadapinya. (opportunity/Peluang dalam diri konseli)
4.
Konseli memiliki
teman ang suka bermain dan memiliki kegiatan yang sangat padat seperti beladiri
dan kegiatan di kampong lainnya yang mengganggu proses konseli mengerjakan
tugas sekolah. (Threat/Ancaman bagi
konseli dari lingkungan sekitar)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber
Buku :
Sumber
Internet :
Taty Solihat. 2013. Laporan Konseling Individu. https://tatysolihat2mediabki.wordpress.com/2013/04/10/laporan-konseling-individu
. Diunduh pada 25 Desember 2016
Thari Ayi. 2013. Layanan penguasaan konten. http://counselingndut.blogspot.co.id/2013/02/layanan-penguasaan-konten.html.
Diunduh pada 25 Desember 2016
LAMPIRAN
A.
Surat Penelitian
B.
Surat keterangan
telah melakukan praktikum dari sekolah
C.
Skrip Konseling
D.
Video Proses
Konseling
Komentar
Posting Komentar