Teknik rapport dalam konseling

Komunikasi antara konselor dengan klien akan lebih mudah apabila sudah terbentuk hubungan baik (rapport). Rapport adalah hubungan baik antara konselor dan konseli dengan menunjukkan kerjasama yang optimal (Wibowo, 1986:115). Di dalam rapport terjadi suatu kondisi saling memahami, mengenal tujuan bersama dan tercipta hubungan yang akrab sehingga menumbuhkan rasa saling percaya. Tujuan utama rapport adalah untuk menjembatani hubungan konselor dan klien, sikap penerimaan dan minat yang mendalam terhadap klien dan masalahnya.
Teknik Rapport dalam konseling merupakan suatu kondisi saling memahami dan mengenal tujuan bersama. Tujuan utama teknik ini adalah untuk menjembatani hubungan antara konselor dengan klien, penerimaan dan minat yang mendalam terhadap klien dan masalahnya. Melalui teknik ini akan tercipta hubungan yang akrab antara konselor dan klien yang ditandai dengan saling mempercayai. Implementasi teknik rapport dalam konseling adalah: (1) pemberian salam yang menyenangkan, (2) menetapkan topik pembicaraan yang sesuai, (3) suasana ruang konseling yang menyenangkan, (4) sikap yang ditandai dengan: (a) kehangatan emosi, (b) realisasi tujuan bersama, (c) menjamin kerahasiaan klien, (4) kesadaran terhadap hakikat klien secara alamiah.
Menurut Wibowo (1986) dalam menciptakan rapport ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh konselor, yaitu :
1. Penataan lingkungan fisik (ruang dan perabot konseling)
2. Sambutan terhadap kehadiran konseli
3. Penggunaan kontak mata
4. Penggunaan gerakan-gerakan, isyarat tubuh dan ekspresi wajah
5. Pengamatan terhadap penampilan konseli
6. Penggunaan nada dan suara
7. Ajakan agar konseli berpartisipasi aktif dalam proses konseling
8. Pengenalan latar belakang konselor
9. Penjelasan tentang maksud dan tujuan konseling
10. Penjelasan tentang batasan-batasan dalam konseling
11. Penjelasan fokus dalam konseling
12. Penjelasan peranan dan tanggung jawab dalam konseling
13. Pengorganisasian waktu.
Hubungan baik (rapport) lebih dari sekedar mengucapkan salam atau sekedar mengenakkan hati klien, namun rapport merupakan kesatuan suasana hubungan yang ditandai oleh adanya rasa kerasa, saling percaya mempercayai, kerjasama, kesungguhan dan ketulusan hati serta perhatian. Keberhasilan dalam membangun suatu rapport dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :
1. Adanya sikap hangat antara konselor dan klien.
2. Adanya perhatian dan penerimaan klien secara positif.
3. Adanya sambutan terhadap klien.
4. Adanya kepercayaan antara konselor dengan klien.
5. Adanya kerjasama yang baik antara konselor dengan klien.
6. Adanya penghargaan terhadap klien.
Rapport merupakan dasar untuk membentuk kepercayaan dan pengertian antara konselor dengan klien. Tanpa rapport yang baik, tidak mungkin dilakukan kerja sama antara konselor dank klien. Beberapa teknik yang digunakan untuk membina suatu rapport adalah :
1. Pemberian salam yang menyenangkan.
2. Topik pembicaraan yang sesuai.
3. Penyusunan ruangan yang menyenangkan.
4. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan bahasa klien.
5. Adanya penerimaan, sikap baik dan perlakuan yang baik dari konselor kepada klien sebagai seorang pribadi.
6. Adanya kehangatan emosi, realisasi tujuan bersama

Komentar

  1. Bagaimana cara yang ditempuh konseling saat menghadapi anak tipe introvet feeling

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satunya bisa menggunakan media. Artinya anak introvet mungkin saja tidak mampu menyampakan informasi ketika di ajak berbicara. Media disini digunakan sebagai perantara penyampaian konseling misalnya tulisan dan lainnya yang dirasa membuat konsel nyaman tanpa merasa takut ataupun malu dan perasaan lainnya. atau bisa juga dengan cara yang lainnya tergantung sejauhmana info mengenai profil konseli yang kita miliki.

      Hapus
  2. Boleh tahu sumber rujukannya ? Terimakasih 🙏

    BalasHapus
  3. Judul bukunya (Wibowo, 1986) itu buku judulnya apa ? Terimakasih 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FORMAT LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN REALITAS