Analisis Permasalahan Psikologis Salah Satu Tokoh dalam Film The Last Samurai



Rounded Rectangle: Nama  : E. Sinta Nuriah
Nim  : 2285150021
Matakuliah : Kesehatan Mental

 

“Analisis Permasalahan Psikologis Salah Satu Tokoh dalam Film The Last Samurai”
Judul film                    : The Last Samurai
Tokoh yang dianalisis : Kapten Nathan Algren (pejuang veteran)
a.       Sinopsis
Film the last samurai menceritakan tentang negara Jepang yang mulai terpengaruh dengan modernisasi budaya Barat, hal ini berawal ketika Omura menghasut kaisar Meiji untuk melenyapkan samurai (kekuatan militer pejuang Jepang) dengan wajib militer seperti yang dilakukan negara di bagian barat. Omura menganggap bahwa samurai terlalu kuno dan tidak dapat mengikuti perkembangan jaman.
Sebagai langkah strategis, pemerintah menghadirkan Kapten Nathan Algren, veteran perang Amerika Serikat yang sukses menghancurkan suku Indian. Kapten Algren dijanjikan imbalan besar jika berhasil melenyapkan para samurai di negara Jepang. Singkat cerita, Kapten Algren diperintahkan untuk melatih pasukan yang sebagian besar adalah petani. Pasukan diajarkan teknik perang dengan menggunakan persenjataan canggih.
Belum lama melatih pasukan  barunya, Kapten Algren dihadapkan pada perlawanan yang dilakukan para samurai pimpinan Katsumoto. Pasukan yang belum mahir terpaksa diturunkan untuk melawan samurai, pertempuran terjadi di hutan belantara. Pasukan yang belum disiplin tampak merasa panik dan tak tahu harus berbua apa. Kekalahan pasukan tak membuat Kapten Algren menyerah begitu saja, ia terus melawan para samurai meski terjatuh berkali-kali. Akhirnya setelah kehabisan tenga, Kapten Algren melemah hingga Katsumoto memutuskan untuk membawa dan menawan Kapten.
Di perkampungan para samurai, Kapten Algren dirawat dan diobati lukanya oleh Taka (istri yang suaminya terbunuh oleh Kapten di medan perang). Kapten merasa kagum karena Taka tidak membencinya sama sekali. Di perkampungan yang sederhana tersebut Kapten Algren belajr banyak hal. Ternyata para samurai hidup dengan penuh kedisiplinan danjauh dri kata kuno seperti yang dikatakan Omura. Kapten akhirnya mulai belajar pedang, belajar Bahasa Jepadan pendiriannya mulai luntur mengenai tugasnya untuk melenyapkan Samurai.
Kebiasaan barunya diperkampungan samurai tak lantas membuat warga setempat langsung percaya dan mengganggap Kapten Algren. Hingga pada suatu malam saat sebuah pesta berlangsung dikampung samurai, Omura mengirimkan ninja untuk membunuh Katsumoto, dalam peristiwa percobaan pembunuhan ini Kapten Algren akhinya menyelamatkan Katsumoto dari percobaan pembunuhan.
Singkat cerita, Kapen Algren kembali ketempat asalnya. Katsumoto mencoba mengingatkan Kaisar meiji untuk mengurungkan niatnya menghapuskan samurai, karena Katsumoto merasa samurai telah menjadi pejuang yang melindungi negara Jepang hingga sekarang. Namun Katsumoto gagal karena tidak dapat mengurungkan niat kaisar. Katsumoto akhirnya dikurung diruangan untuk nantinya melakukan bunuh diri.
Disisi lain ternyata Kapten Algren dan puteranya merencanakan pembebasan Katsumoto. Katsumoto akhirnya bebas namun harus kehilangan puteranya karena terbunuh dalam aksi penyelamatan. Singkat cerita, Kapten dan Katsumoto menyiapkan pasukan dan strategi perang untuk melawan para pasukan bersenjata modern. Strategi yang disiapkan awalnya membuat pasukan samurai menang, namun karena kekurangan jumlah pasukan yang sangat berbeda jauh, pasukan samurai satu-persatu akhirnya erjatuhan dan menyisakan Katsumoto dan Kapten Algren. Dalam situasi yang seperti ini Katsumoto menusukkan pedangnya pada dirinya sendiri. Para pejuang yang tersisa bersimpuh sujud sebagai tanda penghormatan.
Di akhir cerita, Kapten Algren menemui Kaisar Meiji dengan membawa samurai yang digunakan Katsumoto ketika berperang. Kapten megingatkan kepada kaisar bagaimana pentingnya pemimpin menghargai tradisi dan pengorbanan para leluhur. Mendengar pesan tersebut, Kaisar seketika membatalkan perjanjiannya dengan pihak Amerika Serikat saat itu juga.
b.      Analisis
 Film action ini memperlihatkan sisi kehidupan dari sebuah masyarakat yang saling memiliki perbedaan dengan kekuatan yang berbeda. Tokoh Kapten Algren dapat kita analisis melalui pola penyesuaian diri. Sebelum itu, kita akan bahas terlebih dahulu apa itu penyesuaian diri.
Menurut Kartono (2000), penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis. Hariyadi, dkk (2003) menyatakan penyesuaian diri adalah kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan atau dapat pula mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri.
Ali dan Asrori (2005) juga menyatakan bahwa penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.
Sebelumnya Scheneiders (dalam Yusuf, 2004), juga menjelaskan penyesuaian diri sebagai suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi dan konflik secara sukses serta menghasilkan hubungan yang harmonis antara kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup.
Hurlock (dalam Gunarsa, 2003) memberikan perumusan tentang penyesuaian diri secara lebih umum, yaitu bilamana seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara umum ataupun terhadap kelompoknya, dan ia memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang menyenangkan berarti ia diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Dengan perkataan lain, orang itu mampu menyesuaikan sendiri dengan baik terhadap lingkungannya.
Berdasarkan teori diatas, pola penyesuaian yang dlakukan Kapten Algren ketika berada di perkampungan samurai terlalu menggunakan kemarahan. Emosi sang Kapten tidak mudah terkontrol. Kapten Algren yan awalnya berniat membunuh samurai akhirnya terpengaruh oleh keadaan lingkungan di kampung samura. Hal yang melatar belakagi terpengaruhnya psikologi kapten adalah keadaan lingkungan di kampung samurai tersebut yang menurutnya begitu nyaman dan sebelumnya ia belum pernah menemukan kedisiplinan yang seperti itu.
Dilatar belakangi oleh pengalaman masa lalu yang buruk saat perang melawan India, kapten Algren kali ini mengurugkan niatnya untuk menghancurkan samurai karena kedamaian yang ia dapatkan saat diperkampungan samurai.

referensi 
Kartono, Kartini & Gulo, Dali. (2000). Kamus Psikologi. Bandung: CV. Pionir.
Singgih D, Gunarsa. Psikologi Perkembangan. Jakarta ; BPK Gunung Mulia.
Syamsu Yusuf. (2004). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FORMAT LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Teknik rapport dalam konseling

KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN REALITAS