PEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANGUN KEKOMPAKAN PESERTA DIDIK DI KELAS VIII F SMP NEGERI 12 KOTA SERANG
PEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANGUN KEKOMPAKAN PESERTA
DIDIK DI KELAS VIII F SMP NEGERI 12 KOTA
SERANG
Abstrak
Permasalahan yang menjadi fokus
penelitian disini adalah kurangnya kekompakan yang dialami peserta didik
terutama saat kegiatan dikelas, juga minimnya kegiatan layanan bimbingan
kelompok yang dilakukan di sekolah-sekolah. Tujuan penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui akan adanya manfaat mengenai proses bimbingan kelompok untuk
membangun kekompakan peserta didik selama di kelas ataupun di luar kelas.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan subjek
penelitiannya adalah peserta didik di sekolah menengah pertama negeri 12 Kota
Serang (SMPN 12 Kota Serang) kelas VIII F yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data utama menggunakan
instrumen kuisioner kekompakan berupa angket isian yang diberikan kepada subjek
penelitan. Angket isian yang diberikan terdiri dari 20 point pilihan yang di
klasifikasi menjadi dua bagian yaitu 10 point untuk keseriusan siswa mengikuti
bimbingan dan 10 point untuk menguji siswa mengenai pengaruh layanan terhadap
kekompakan. Data di analisis dengan menggunakan persentase perbandingan dari
hasil angket, dengan mengunakan analisis deskriptif secara general. Dari hasil
penelitian yang dimiliki, jumlah siswa yang mengisi angket sebanyak 33 siswa,
dengan hasil perhitungan yang didapatkan yaitu sebanyak 88,18% siswa yang
serius mengikuti layanan dan 85, 15 % siswa menyatakan setuju jika bimbingan
kelompok dapat membangun kekompakan. Maka hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa kegiatan bimbingan kelompok dapat membangun kekompakan siswa kelas VIII F
di SMPN 12 Kota Serang.
Kata Kunci : Kekompakan,
Bimbingan kelompok
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kekompakan peserta didik di
kelas menjadi hal yang tidak dapat dianggap sepele lagi, bagaimana tidak?
peserta didik sekarang cendrung lebih aktif bersosialisasi di dunia maya
ketimbang dunia nyata. Di kelas, dalam proses pertemanan peserta didik hanya bersosialisasi atau akrab
dengan sebagian teman yang biasa mereka sebut sebagai geng, sementara
teman-teman yang lain mereka anggap sebagai orang asing meskipun masih dalam
satu kelas.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun
kekompakan di kelas secara menyeluruh yaitu dengan cara memberikan layanan
bimbingan kelompok, dengan pemberian
layanan ini diharapkan agar peserta didik dapat mengetahui dan memahami
pentingnya membangun kekompakan di kelas. selain dari itu, kegiatan bimbingan
ini dirasa efektif dan efisien mengingat waktu jam masuk
KBM untuk BK hanya satu jam
pelajaran.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat
diambil pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)Adakah pengaruh layanan
bimbingan kelompok terhadap kekompakan peserta didik?, (2)Bagaimana pemanfaatan
kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam membangun kekompakan di sekolah
menengah pertama negeri 12 Kota Serang?
Tujuan Penelitian
Tujuaan dilakukannya penelitian
ini adalah untuk: (1)Mengetahui Adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok
terhadap kekompakan peserta didik, (2)Mengetahui Bagaimana pemanfaatan kegiatan
layanan bimbingan kelompok dalam membangun kekompakan di sekolah menengah
pertama negeri 12 Kota Serang.
Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian
ini diantaranya untuk lembaga, sekolah dan kelompok peneliti adalah sebagai
berikut: (1)Untuk lembaga, sebagai bahan referensi mengenai pemanfaatan
kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam membangun kekompakan. (2)Untuk
sekolah, sebagai masukan untuk mengembangkan peserta didik di SMPN 12 Kota
Serang sehingga lebih mampu menjaga kekompakan antara satu sama lain. (3)Untuk
peneliti, sebagai bahan ajuan tugas mata kuliah management bimbingan dan
konseling, serta sebagai bahan evaluasi dalam melakukan penelitian selanjutnya
agar lebih baik lagi.
LANDASAN TEORI
Kekompakan sebagai salah satu kegiatan
yang dapat menunjang sosialisasi peserta didik, dalam peranannya kekompakan
dapat membantu peserta didik untuk memudahkan kerjasama antar kelompok atau
team. Upaya membangun rasa kekompakan yang dapat dilakukan salah satunya
melalui bimbingan kelompok yang dilakukan dengan memberikan layanan melalui
satuan layanan bimbingan kelompok dengan materi kekompakan. Penjelasan mengenai
unsur-unsur pokok penelitian yakni bimbingan kelompok dalam membangun
kekompakan peserta didik akan diuraikan secara rinci sebagai berikut:
Pengertian Bimbingan
Frank Parson merumuskan
pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni bimbingan diberikan kepada
individu untuk memasuki suatu jabatan cian mencapai kemajuan dalam jabatan,
menurutnya "Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk
dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan dan mendapat
kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya" (Frank Parson dalam Prayitno & Amti,1999).
Selanjutnya, Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa bimbingan
adalah membantu individu memahami dirinya sendiri. pengertian menurut Chiskolm
menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki. Menurut
Chiskolm "Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi
tentang dirinya sendiri" (Chiskolm, dalam Prayitno & Amti,1999).
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh
para ahli maka dapat
diambil kesimpulan tentang
pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa bimbingan adalah : "Suatu
proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok secara berkelanjutan dan
sistematis, yang dilakukan oleh seorang yang disebut pemimbing dimaksudkan agar
individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya
secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan
lingkungannya".
Pengertian Kelompok
Definisi tentang kelompok dikemukakan oleh Johnson dan
Johnson (Tatiek, 2006) sebagai berikut: “individu yang berinteraksi secara tatap
muka masing-masing menyadari keanggotaannya dalam kelompok, mengetahui dengan
pasti individu-individu lain yang menjadi anggota kelompok, dan masing-masing
menyadari saling ketergantungan mereka yang positif dalam mencapai tujuan
bersama”
Berdasarkan pengertian kelompok
yang diungkapkan oleh Johnson dan Johnson maka kita dapat menarik kesimpulan
bahwa kelompok merupakan interaksi antara dua orang atau lebih yang memiliki
tujuan bersama, terstruktur. dan saling keterkaitan serta saling mempengaruhi.
Pengertian Bimbingan
Kelompok
Bimbingan kelompok adalah
proses pemberian bantuan yang diberikan kepada individu dalam situasi kelompok.
Secara umum, bimbingan kelompok memiliki tujuan untuk mencegah timbulnya
masalah dan membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya. Berikut
ini terdapat beberapa tujuan dari bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh
Bennett (dalam Tatiek, 2006), yaitu:
(1). Memberikan
kesempatan-kesempatan kepada individu untuk belajar hal-hal penting yang
berguna bagi pengarahan dirinya yang berkaitan dengan masalah pendidikan,
pekerjaan, pribadi dan sosial.
(2). Memberikan layanan-layanan
penyembuhan melalui kegiatan kelompok.
(3). Mencapai tujuan-tujuan
bimbingan secara ekonomis dan efektif daripada melaiui kegiatan bimbingan individual.
(4). Untuk melaksanakan layanan
konseling individual secara lebih efektif dengan mempelajari masalah-masalah
yang umum dialami oleh individu dan dengan meredakan atau menghilangkan hambatan-hambatan
emosional melalui kegiatan kelompok, maka pemahaman terhadap masalah individu
menjadi lebih mudah.
Pengertian Kekompakan
Dewi (2007) memberikan pengertian kekompakan adalah bekerja sama
secara teratur dan rapi, bersatu padu dalam menghadapi suatu pekerjaan yang biasanya
ditandai adanya saling ketergantungan. Selanjutnya Mangkuprawira (2009) menyatakan bahwa
Kekompakan (cohesiveness) adalah tingkat solidaritas dan perasaan positif yang
ada dalam diri seseorang terhadap kelompoknya.
Menurut Wernest
(2002),
“Ada 5 (lima) hal yang bisa menjadi bahan latihan kekompakan dalam suatu tim,
yaitu :
1)
Komunikasi, meliputi kelancaran komunikasi, tepat dan
akurat menyampaikan informasi, dan saling terbuka
2)
Respek satu sama lain, meliputi memahami kebutuhan dan
mendengarkan pendapat pihak lain, memberikan feedback konstruktif, serta member
apresiasi
3)
Kesiapan menerima tantangan, juga kegigihan dan ketekunan
dalam bekerja
4)
Kerja sama, meliputi kemampuan memahami pentingnya
komitmen, kepercayaan, penyelesaian masalah bersama, kejelasan tujuan, memberi
dukungan dan motivasi, serta mengakui kesuksesan
5)
Kepemimpinan, baik memimpin orang lain, tim, maupun
memimpin diri sendiri.
METODELOGI PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini
adalah bimbingan kelompok dan kekompakan. Bimbingan kelompok adalah proses
pemberian bantuan yang diberikan kepada individu dalam situasi kelompok.
Kekompakan adalah bekerja sama secara teratur dan rapi, bersatu
padu dalam menghadapi suatu pekerjaan yang biasanya ditandai adanya saling
ketergantungan. Subyek
dan tempat penelitian ini adalah siswa kelas VIII F di SMPN 12 Kota Serang yang
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok sebanyak 33 siswa. Waktu pemberian
kegiatan bimbingan dimulai pada akhir april hingga awal mei 2017. Teknik
pengumpulan data utama menggunakan instrumen kuisioner kekompakan berupa angket
isian yang diberikan kepada subjek penelitan.
Postest (Pemberian
kuisioner)
|
Treatment (pemberian
layanan bimbingan kelompok)
|
Sebelum pemberian angket isian, subjek penelitian telah mengikuti
beberapa kegiatan bimbingan kelompok yang dilakukan oleh peneliti. Angket isian
yang diberikan terdiri dari 20 point pilihan yang di klasifikasi menjadi dua
bagian yaitu 10 point untuk keseriusan siswa mengikuti bimbingan dan 10 point
untuk menguji siswa mengenai pengaruh layanan terhadap kekompakan. Pemberian
kuisioner dilakukan pada pertengahan Mei 2017 setelah kegiatan bimbingan
kelompok selesai.
PEMBAHASAN DAN HASIL
Analisis deskriptif merupakan langkah awal yang dilakukan
terkait dengan pengambilan data dengan hasil bisa dilihat dalam grafik di bawah
ini:
Dari grafik deskriptif diatas
dapat dilihat bahwa dari 33 siswa yang mengikuti kegiatan bimbingan kelompok,
dapat dilihat perbandingan yang sangat signifikan dimana dalam setiap grafik
memiliki gambaran sebaga berikut:
Grafik manfaat bimbingan
kelompok dalam membangun kekompakan, diperoleh hasil persentase sebanyak 85,15% yang menyatakan
setuju bahwa bimbingan kelompok dapat membangun kekompakan, dan 14,85% yang
menyatakan tidak setuju bahwa bimbingan kelompok dapat membangun kekompakan.
Grafik keseriusan siswa
mengikuti layanan bimbingan kelompok diperoleh hail persentase sebanyak 88,18%
yang menyatakan bahwa mereka serius dalam mengikuti setiap layanan bimbingan
kelompok, dan sebanyak 11,82% yang menyataka mereka tidak serius dalam
mengikuti setiap layanan bimbingan kelompok.
Persentase tersebut diperoleh dari perhitungan dibawah ini:
a) Point
dalam kuisioner
10 Point keseriusan mengikuti
layanan
10 Point kebermanfaatan layanan
b) Jumlah
siswa yang menjadi subjek penelitian = 33
c) Total
tiap point dalam keseluruhan subjek penelitian
∑ Point keseriusan = 33 siswa x 10
= 330
∑ Point Kebermanfaatan = 33 siswa x 10
= 330
d) Rumus
perhitungan untuk skor akhir:
point serius/tidak
∑ Point keseriusan
|
X 100%
|
point manfaat/tidak
∑ Point
kebermanfaatan
|
X 100%
|
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan diatas, dapat
dilihat adanya hasil positif dari layanan bimbingan kelompok terhadap
kekompakan peserta didik. Dengan demikian, penggunaan layanan bimbingan
kelompok dapat merangsang tumbuhnya kekompakan peserta didik dalam kelas.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang telah
dilakukan pada penelitian berlangsung yang dilakukan terhadap siswa SMP Negeri
12 Kota Serang, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan
kelompok yang laksanakan dapat membangun kekompakan peserta didik di kelas
terebut. Hal ini dapat ditunjukkan melalui diagram hasil perhitungan yang
menunjukkan adanya nilai positif yang diberikan siswa terhadap layanan
bimbingan kelompok yang dilaksanakan.
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan, maka saran
yang dapat diberikan, yaitu:
1)Bagi siswa: kekompakan itu penting dalam menjalin hubungan
dan bersosialisasi di kelas. jadi, kegiatan bimbingan kelompok yang dilaksanakan
oleh guru BK hendaknya diikuti dengan sungguh-sungguh. 2)Bagi para peneliti:
hendaknya dapat melakukan penelitian mengenai kekompakan dengan kondisi subyek
yang berbeda, namun menggunakan layanan yang sama tetapi dengan masalah yang
berbeda dalam melaksanakan penelitian berikutnya. 3)Bagi guru bimbingan
konseling: agar lebih mengefektifkan lagi layanan bimbigan kelompok untuk lebih
meningkatkan kekompakan peserta didik. 4)Bagi kepala sekolah; untuk kelancaran
dan keefektifan pada pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap kekompakan
peserta didik maka pihak sekolah untuk bisa lebih melengkapi sarana dan
prasarana.
DAFTAR PUSTAKA
Mudaim
dan Belardo Farjantoky. 2013. Jurnal
Penelitian “Pengaruh Layanan Informasi Menggunakan Media Film terhadap Kepercayaan
Diri Siswa Kelas VIII Smp Negeri 8 Metro” diunduh pada 11 Mei 2017.
Prayitno.
1995. Layanan Bimbingan dan Konseling
Kelompok (dasar dan profi 1). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Romlah,
Tatiek. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan
Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang.
Susanto,
Eko. 2011. Jurnal Penelitan “Penggunaan
Media dalam Proses Bimbingan Kelompok”. https://www.researchgate.net/publication/29670 2080 diunduh pada
11 Mei 2017.
Wiratmoko,
Ari. 2012. Jurnal Penelitian Universitas
Negeri Yogyakarta. diunduh pada 11 Mei 2017.
Komentar
Posting Komentar