Jack

Suatu hari ada seorang janda miskin yang mempumya putra tunggal, bernama Jack. Dia anak yang baik dan penyayang tetapi pemalas. Seiring berjalannya waktu, janda tersebut semakin miskin dan miskin sampai dia tidak memiliki apapun kecuali seekor sapi. Dan sepanjang waktu, Jack tumbuh semakin malas.
Suatu hari ibu Jack berkata padanya,”Besok kamu harus menjual sapi itu ke pasar. Semakin banyak uang yang kamu dapat lebih baik, karna kita tidak mempunya apa-apa lagi”.
Keesokan pagi Jack bangun lebih awal dari biasanya, menggantugkan sebuah terompet tanduk di bahunya dan pergi menjual sapi tersebut. Dalam perjalanan menuju pasar dia bertemu dengan seorang kakek kerdil yang aneh.
“Selamat pagi, nak”. Ucap kakek itu. “Kemana kamu akan pergi bersama sapi yang gemuk itu?”.
“Aku akan membawanya ke pasar”, Jawab Jack.
“Sepertinya kamu cukup pintar untuk menjual sapi! Coba tebak dimana aku menyembunyikan kacang!”.
“Dua di masing-masing tangan dan satu di mulutmu”, Jawab Jack, dengan kecepatan yang akan membuat ibunya bangga.
“Hahaha!” Kakek aneh itu tertawa. “Hahahaha! Karena kamu paham tentang kacang, mungkin kamu ingin melihat ini”, dan dia mengulurkan tangannya, penuh dengan kacang warna-warni. “aku akan menukar semua kacang ini dengan sapimu!”.
“Sepertinya tawaran itu menguntungkan”, pikir Jack. Jadi dia menukar sapi tersebut dengan kacang dan bergegas pulang.
“Lihat, ibu” katanya dengan gembira, saat dia menaruh kacang ke pangkuannya. “Aku mendapatkan semua kacang yang indah ini karena menjual sapi itu”.
“Dasar bodoh!” Teriaknya. “Sekarang kita akan kelaparan”. Dan dia melemparkan kacang itu keluar jendela yang terbuka.
Keesokan pagi Jack terbangun lebih awal. Dia berlari kea rah kebun dan menemukan pohon kacang yang tumbuh dalam semalam dari biji kacang yang dibuang ibunya, kini telah tumbuh dengan cepat sampai bagian puncaknya tak terlihat.
Jack mulai memanjat, dan terus memanjat sampai ke puncak. Dia melangkah di atas awan dan dia bertemu wanita cantic yag wajahnya seperti bintang.
Ternyata wanita itu adalah seorang peri dan dia tahu apa yang Jack pikirkan dengan menjawab pertanyaan Jack tanpa mengajukan pertanyaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FORMAT LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Teknik rapport dalam konseling

KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN REALITAS