Resume buku filsafat pengetahuan

Resume buku filsafat pengetahuan
          I.            FILSAFAT PENGETAHUAN
1
Pendidikan dan Logika Berfikir
Pendidikan Indonesia berada dalam kebinungan akut. Ia dianggap gagal memainkan perannya dalam proses pencerdasan output yang terlihat dari kecilnya indeks prestasi peserta didik ketika mengakhiri studi dalam ujian nasional di jenjang pendidikan dasar dan menengah, meskipun standar kelulusannya dinilai terlalu rendah jika dibandigkan di beberapa negara.
Teori yang mengasumsikan bahwa pendidikan berkolerasi langsung dengan kemandirian seseorang, ternyata gagal diperankan. Yang terjadi malah sebaliknya, tingginya tingkat pendidikan seseorang ,justru telah meningkatkan beban baru baik bagi pemerintah maupun stakeholder. Kaum terdidik malah sering menjadi bagian yang memperkuat basis kebergantungannya terhadap dunia kerja yang sangat terbatas. Akhirnya, pengangguran kaum terdidik terus meningkat dengan cepat karena adanya ketidakseimbangan antara supply dengan demand.

2
Mengapa Filsafat Pengetahuan?
Terjadinya kekeliruan pandangan terhadap filsafat pendidikan. Kekeliruan yang dimaksud misalnya terlihat dari adanya anggapan bahwa filsafat pengetahuan diidentikkan dengan ilmu filsafat. Pikiran model demikian sering rancu dipahami banyak pihak. Seolah filsafat pengetahuan berdiri untuk menerangkan kronologi kefisafatan. Cara berfikir filsuf sejak yunani kuno sampai filsuf abad modern.

3
Mengapa Ditulis dalam Bentuk Novelat?
Pertama, banyak mahasiswa yang sebenarnya gemar berfikir tetapi tidak gemar membaca apalagi menulis. Terlebih yang harus dibaca adalah kajian filsafat yang dituntut untuk kritis. Kedua, kajian sebnayak dan semacam ini tidak dituntut hanya untuk masyarakat akademik saja tetapi masyarakat yang bersifat massif dan public juga. Ketiga, karena kasus tertentu filsafat lahir karena budaya sastra, budaya seni  dan budaya frasa rakyat.

       II.            GERAK DINAMIK DARI MITOS KE LOGOS
1
Evolusi Ilmiah
Abad baru telah muncu, dimana kita tidak lagi murni menjadi manusia desa. Abad yang akan membawa kita kealam luas karena dunia akan semakin dipersempit.
Ilmu yang dikembangkan manusia pula terus menerus menghasilkan anak yang berupa teknologi, teknologi yang telah membuat kita tidak lagi memungut serpihan sampah Koran untuk mendapatkan informasi. Namun kita harus tetap berhati hati karena televisi akan mengubah kita dari corak pembaca menjadi corak penonton dan pendengar. Intinya bahwa filsafat melahirkan ilmu, ilmu meahirkan teknologi, teknologi banyak melahirkan anak salah satunya teknologi informasi.
Manusia sejak awal dicipatakan dalam hukum dialektik karena bertarung diantara karaktermalaikat dan setan. Tidak pernah berdiri ajek sebagai mahluk yang saleh sekaligus tidak pernah berdiri ajek menjadi mahluk yang penuh dosa dan nestapa.

2
Evolusi Mistik
Banyak lokasi dan daerah yang dianggap sacral dan menakutkan. Misalnya dibawah pohon besar, batu besar, sungai besar dan gunung besar. Padahal biasanya kampong halaman wajar berisi yang seperti itu. Ditempat seperti itu, dedemit dianggap dapat ditakuti dan hanya dapat dikalahkan oleh bawang putihdan benda tertentu yang dianggap keramat. Namun, masyarakat muslim cenderung menganggap bahwa para ruh akan datang untuk meminta doa kepada yang masih hidup. Mereka yang sudah mati akan berkunjung kerumah duniawinya, meminta keluarga untuk mendoakannya agar teringankan beban-bebannya di alam barzah. Di sisi lain, ada juga yang melakukan pengusiran ruh jahat melalui pembakaran kemenyan dan penyediaan berbagai bunga dengan warna yang juga beragam.

3
Menelusuri Evolusi Mistik Yunani Kuno
Mythe dapat mencari keterangan tentang asal usul alam semesta dan kejadian yang berlangsung di dalamnya. Mite mampu member jawaban tentang asal usul alam semesta. Jawaban pertanyaan dasar tentang asal usul lam semesta secara teoritis kemudian disebut kosmoginis yang tidak lagi murni mistik.

    III.            EVOLUSI ILMU
1
Evolusi Ilmiah
Yunani memiliki dua generasi besar  yaitu pra Socrates (era transisional) dan fase Socrates (kemapanan ilmiah). Di era pra Socrates unsure unsure mite masih sangat mempengaruhi sedangkan diera Socrates, aspek observasi menjadi sesuatu yang kuat sehingga mitologi hilang. Sebelum kehadiran Socrates, aristoteles dan plato dianggap sebagai dongeng penh mistik.

2
Ilmu dan Moral Praktis
Manusia akan terbagi kedalam 4 kategori., yaitu sebagai berikut: 1) dia tahu dan dirnya sadar kalau dirinya tahu, 2) ia tahu tetapi ia tidak sadar kalau dirinya tahu, 3) ia tidak tahu tetapi dia sadar bahwa dirinya tahu, 4) ia tidak tahu dan ia tidak sadar bahwa dirinya tidak tahu.
Tiga masalah utama Pythagorean: 1) gagasan tentang komunitas terorganisasi, 2) ide plato tentang matematika yang mendorong manusiauntuk berfikir umum dan berfikir abstrak 3) ide plato tentang pendekatan jiwa dalam dunia material

3
Peran Sastra dalam Mentranformasi Ilmu
Melalui karya sastra, dapat disimpulkan bahwa pemikiran yunani kuno yang sudah mulai ilmiah tersosialisasi dan bahkan terinternasionalisasi oleh apa yang diebut dengan karya sastra. Inilah awal dari sebuah rumusan yang menyebut bahwa yunani kuno adalah negeri agung yang keagungannya dipopulerkan oleh massif dan susastra mereka

    IV.            MASA KEGELAPAN BARU
1
Ilmu di Era Kristen Awal
Mucul ungkapan misterius yang menyatakan bahwa tradisi awal Kristen sangat jauh berbeda dengan tradisi awal muslim dalam konteks penguasaan ilmu pengetahuan (Madjid, 1991). Di era awal keristen para flsuf selalu merasa berat menghadapi kaum gereja, meski bukan berarti filsuf sama sekali hilang di peredaran dunia. Harus diakui jika Kristen di oeriode awal itu sangat elitis dan ideologis sehingga tidak ada ruang kritis yang bersifat dialogis. Kristen lebih memilih kelompok elit dan cenderung dogmatis. Diaklangan gereja terdahulu berlaku rumus keterbatasan yang mengasumsikan bahwa injl hanya boleh dikuasai oleh mereka yang disebut pendeta.

2
Sepercik Kesadaran
Epicurus merumuskan suatu konsep awal bahwa kematian adalah akhir akan apapun sebagaimana telah diperagakan Socrates dan Bruno dari tubuh dan jiwa dirinya. Kematian tidak perlu ditakuti karena dewa dianggap tidak akan menghukum manusia karena memiliki rasa kasih sayang yang lebih tinggi dibandingkan dengan manusia.

       V.            CAHAYA BARU DI MEDITERANIA
1
Mediterania
Mediterania adalah suatu wilayah di kawasan laut tengah. Wilayah ini beriklim subtropics. Posisinya berada dipegunungan muda sirkum pasifik, dihuni masyarakat afrika utara dan timur tengah, berbatasan dengan sebuah laut yang diberi nama mediterania. Mediterani aberari negeri daratan tengah yang berada diantara laut yang posisinya menghubungkan antar benua di dunia. Posisinya terletak diantara eropa sebelah utara, afrika sebelah selatan dan asia sebelah timur.
Mediterania memiliki arti sebagai wilayah yang menjadi pusaran bisnis dunia, sumber daya alam melimpah, letak strategis. Sehingga banyak pihak yang ingin mencoba masuk dan menguasai wilayah ini. Itulah kenapa dari dulu sampai sekarang wilayah ini tidak pernah memperoleh kedamaian.

2
Karakter Dasar Mediterania
Masyarakat mediterania lebih banyak berdimensi ekonomi dan politik ketimbang dimensi lain seperti isu ideology islam vs ideology lain. mediterania adalah bangsa yang unik, dihuni oleh mayoritas masyarakat muslim dengan sejumlah agama yang komplek didalamnya

3
Watak Ilmiah Mediterania
Terdapat keberhasilan kaum rasionalis muktazilah dalam membangun peradaban masyarakat muslim dalam puncak peradaban yang luar biasa tidak hanya dalam konteks dunia Islam tetapi bahkan perkembangan dunia pada umumnya. Muktazilah adalah salah satu aliran teologi dalam islam. Pemikiran muktazilah ternyata kurang diterima masyarakat suni, karena mereka dianggap telah berlebihan dalam memanfaatkan fungsi akal manusia. Muktazilah lebih menggunakan akal disbanding tradisi. Disisi lain kelompok sunni menganggap bahwa tradisi akan menjadi bagian dari prinsip dasar dalam pengambilan hunuk islam. Diketahui bahwa aliran menginterpretasikan ayat Al Quran lebih banyak menggunakan akalnya. Inilah yang menyebabkan mereka dianggap ebagai kaum bebas dibandingkan dengan umat nuslim yang lain.

4
Pemikir Brilian Muslim Mediterania
Tokoh muslim mediterania seperti al farabi (950 M), al Biruni (973-1048 M), Ibnu Al Haitam (965-1039 M), Ibnu Sina (980-1037 M) Al Kindi dan Al Razi (1209) yang terkenal tentang komentarnya terhadap aliran aristoteles.

5
Produk Metodologi Muslim Mediterania
Terdapat tiga metodelogi yang digunakan oleh kaum muslim mediterania, yaitu:
Bayani, bahwa sumber tidak hanya harus empiris dan rasional tetapi juga harus memiliki patokan dasar ilahiat yang berupa Al Quran , Injil, Taurat dan Jabur.
Burhani, yaitu mampu menyusun cara kerja keilmuan dan mampu melahirkan sejumlah teori dan praksis ilmu seperti biologi, fisika, astronomi, geologi dan ekonomi.
Irfani, yaitu metodelogi yang mampu menyusun dan mengembangkan ilmu-ilmu kesufian.

6
Pudarnya Tradisi Ilmiah Muslim Mediterania
Umat Islam berhasil menjalankan peranan yang cukup penting dalam filsafat dan ilmu pengetahuan. sebagian intelketual muslim menyebut bahwa menurunnya minat masyarakat muslim terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan muncul terutama setelah Al Gazali (1111 M) yang merumuskan tentang teologi filsafatnya Abu Hasan Asyari yang terang-terangan menolak filsafat.
  
    VI.            BARAT MODERN DAN TRADISI TENIKISME
1
Masuknya Tradisi Ilmu ke Dunia Barat
Barat maju karena filsafat Averros yang cenderung aristotalian masuk ke Eropa melalui Cordova. Masuknya filsafat Ibnu Rusyd ke dunia Barat telah menginspirasi lahirnya Renaisance (abad 1) gerakang aufklarung dan revolusi In  dustri (abad 18). Melalui gerakan ini, filsafat masuk ke masa revolusioner dengan tahapan baru yang sangat modern meski terkesan vulgar postivistik dan cenderung ateistik.

2
Ilmu dan Paradigma Barat
Tanda tanda kebangkitan eropa barat terlihat dari munculnya Nicholas Copernicus yang melahirkan ilmu astronomi dengan menyelidiki putaran benda-benda angkasa yang sebelumnya telah dikerjakan secara alamiah oleh masyarakat muslim.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

FORMAT LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Teknik rapport dalam konseling

KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN REALITAS