Siapakah manusia?
Siapakah manusia?
Manusia selalu harus diperlakukan sebagai tujuan dan nilai
yang berharga dalam dan untuk dirinya sendiri, dan tidak pernah sebagai sarana.
Tetapi berdasarkan apa? Selama tidak dibwri fundamental metafisik lewat suatu analisis
struktural yang serius, pernyataan semacam ini tidak melewati tingkah wishfull
thinking atau keinginan saleh saja.
Manusia mengungguli binatang karena dia bersifat inteligen. Tapi
bukankah si ajning dan si kera juga inteligen? Apa artinya, mengerti? Laly bagaimana
pula situasu komputer yang main catur dan berhitung dengan cepat dan lebih pasti
daripada kita manusia?
Cinta itu buta, suatu semboyan lagi apa itu cinta? Dimensi
afeksifitas kita yang paling penting itu? Jikalau cinta memang buta bukankah
Agustinus, teolog dan filsuf yang termasyhur itu sama sekali keliru dengan
berpendapat "kebenarantidak tercapai oleh manusia kecuali lewat cinta
kasih"
Debat debat besar tentang hak asaai manusia, tentang
pertanggungjawababnnya, baik moral maupun sosial, omong kosong jika manusia itu
tidak bebas tetapi "toh manusia bebas" sungguhkah? Apa itu kebebasan? Dapatkah kuta
mempertahankan pendapat kita didepan si determinis yang menyangkal kebebasan yang
masih mewarnai banyak aliran psikologi.
Tiap orang mau masuk firdaus, tetapi tidak seorangpun yang
mau mati. Apa yang terjadi sesudah kita masing-masing meninggalkan dunia?
Ketiadaan total? Atau sebaliknya. Permulaan sebuah hidup baru?
Komentar
Posting Komentar